Wakil Bupati Garut Jadi Penceramah Subuh Akbar di Mesjid Agung

HARIANGARUTNEWS.COM – Shalat Subuh Akbar setiap hari Minggu di Masjid Agung Garut tak terasa sudah berlangsung selama tigap tahun. Setiap Subuh Akbar, pihak panitia selalu mengundang penceramah dari para ulama yang ada di Garut maupun luar Garut.

Dalam kesempatan ini, Minggu (08/09), Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, menjadi penceramah di acara Subuh Akbar yang diselenggarakan oleh Majelis Taklim Mesjid Agung Garut. Helmi mengatakan, Salat subuh berjamaah ini merupakan bagian dari perayaan menyemarakkan Tahun Baru Hijriyah 1441 Hijriyah.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan rasa bangga karena masyarakat Garut di berbagai Kecamatan melaksanakan perayaan tahun baru Islam yang berlangsung dengan semarak dan di isi dengan berbagai kegiatan ibadah.

“Alhamdulillah saya merasa sangat bersyukur, masyarakat Garut sangat antusias merayakan peringatan Tahun Baru Islam dengan berbagai kegiatan ibadah yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan,” tambahnya.

Sementara dalam tausiyahnya Helmi mengingatkan, syukur dalam Islam termasuk perilaku yang harus miliki oleh setiap pemeluknya. Syukur ini menentukan sikap dalam bertindak dan mengambil keputusan. Allah dan Rasul-Nya, kata Helmi, banyak mengingatkan untuk berlaku syukur dalam kehidupan ini. Ketahuilah, bahwa ketenangan hati adalah sebuah anugerah yang diberikan-Nya kepada manusia.

“Mampukah kita menghitung nikmat-nikmat Allah Ta’ala yang telah kita dapat hingga saat ini? Tentulah, tidak. Menghitung jumlah nikmat dalam sedetik saja kita tidak mampu, terlebih sehari bahkan selama hidup kita di dunia ini. Tidur, bernafas, makan, minum, bisa berjalan, melihat, mendengar, dan berbicara, semua itu adalah nikmat dari Allah Ta’ala,” terangnya.

Helmi sendiri memberikan tausiyah sekitar satu jam, suasana pun berjalan penuh dengan hikmat. Dengan ciri khas nya Helmi memberikan tips cara berumah tangga yang dapat diridhai Allah SWT. Ada banyak niat yang dimiliki setiap orang untuk berumah tangga. Ada yang sekedar karena cinta manusia, ada yang karena harta, ada yang karena prestis, dan lain sebagainya. Tentu saja umat islam harus menjalankan rumah tangga atas niat karena ibadah. Niat ini tentunya adalah niat diatas segala niat, pungkas Helmi. (YB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *