Terima Penyaluran 12,5 Ton Beras untuk Pesantren dari Danone Indonesia, Ini Harapan Ketua FKDT Garut

FOKUS887 views

HARIANGARUTNEWS.COM- Danone Indonesia berkerjasama dengan Serikat Ekonomi Pesantren dan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah Kabupaten Garut, salurkan bantuan beras dalam program “Sedekah Beras Pesantren dari Danone Indonesia” di Kantor Sekretariat DPC FKDT, Jalan Panawuan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut, Senin (01/04/2024).

Ketua Umum Serikat Ekonomi Pesantren, Ahmad Tazakka MM, menjelaskan Serikat Ekonomi Pesantren merupakan serikat yang dibentuk dalam rangka meningkatkan perekonomian, kesejahteraan, dan kemandirian pesantren.

“Serikat Ekonomi Pesantren punya agenda setiap tahun untuk bertemu dengan pesantren di daerah. Tahun ini kebetulan dalam roundownnya kebagian wilayah Garut. Kita undan kurang lebih perwakilan dari 25 pesantren,” ujar Ahmad, saat diwawancarai awak media.

Dalam setiap kegiatan pertemuan, kata Ahmad, pihaknya juga menghadirkan beberapa mitra-mitra strategis, seperti halnya tahun sebelumnya hingga saat ini adalah Danone Indonesia. Dimana kata dia, Danone untuk saat ini menyalurkan program beras, dan tahun-tahun kedepan akan ada program untuk pemberdayaan ekonomi pesantren.

Ahmad menyebut, bantuan beras yang disalurkan untuk pesantren sebanyak 12,5 ton untuk 60 pesantren di Kabupaten Garut, dibawah naungan FKDT yang mewakili masing-masing kecamatan.

“Kebetulan kan saat ini ada kenaikan beras, dan di pesantren juga terdampak, untuk makan santri dan lain sebagainya. Kemudian juga jelang Idul Fitri. Alhamdulillah kita juga sangat terbantu sekali dengan adanya bantuan dari Danone. Mudah-mudahan terus berlanjut,” ungkapnya.

Ia berharap, program dari Danone Indonesia ini berkelanjutan tidak hanya sekedar program bantuan beras seperti saat ini. Namun, bagaimana pemberdayaan ekonomi pesantren, bentuk modal kerja, budidaya pertanian atau peternakan dan lain sebagainya.

“Mudah-mudahan masih di 2024, kita juga bisa bekerja sama dengan Danone Indonesia untuk pemberdayaan ekonomi pesantren,” harapnnya.

Ditempat yang sama, Ketua FKDT Kabupaten Garut, Ust. Iim Komarudin menyampaikan rasa bangganya, kolaborasi dengan Serikat Ekonomi Pesantren dan Danone Indonesia, bisa memberikan manfaat untuk lembaga keagamaan terutama pondok pesantren.

“Secara pribadi dan atas nama DPC FKDT Kabupaten Garut merasa bangga dan bahagia gembira dengan adanya kolaborasi dengan Danone yang bisa bermanfaat untuk lembaga keagamaan terutama pondok pesantren yang ada di Garut,” tutur Iim.

Ust. Iim juga berharap, bahwa kegiatan tidak hanya saat ini. Kedepan bagaimana pemberdayaan ekonomi pesantren bisa terbangun untuk meningkatkan kesejahteraan pesantren, karena ia menilai bahwa para santri pesantren, selain memiliki ilmu agama, juga harus memiliki daya kemampuan usaha ekonomi.

“Kita melihat di Garut ada pertanian, peternakan, perikanan, itu sangat cocok. Nanti dibuat beberapa wilayah. Seperti Cikajang cocoknya kan pertanian. Ada juga yang cocok perikanan dan peternakan,” katanya.

Ketua DPC FKDT Kabupaten Garut ini menjelaskan, dibawah naungan lembaga yang dipimpinnya tersebut, ada 2300 lembaga pendidikan keagamaan, tersebar di Kabupaten Garut, dengan jumlah penduduk (ustad) sekitar 13 ribu orang.

Terpisah, Direktur Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, kepada awak media menyampaikan, bahwa kemitraan atau kolaborasi yang dibangun ini bisa memberikan dampak positif lebih luas ke masyarakat, khususnya di lingkungan pondok pesantren.

“Hari ini kami dari Danone Indonesia, berada di Garut untuk menyalurkan sedekah berupa beras untuk 60 pesantren di Kabupaten Garut. Ini kerjasama Danone Indonesia dengan Serikat Ekonomi Pesantren dan FKDT Garut. Mudah-mudahan ini bisa memberikan manfaat di bulan Ramadhan ini, apalagi menjelang Idul Fitri,” ujar Karyanto.

Karyanto menyebutkan, selain sedekah beras, saat ini khususnya di Jawa Barat, Danone Indonesia kolaborasi dengan Serikat Ekonomi Pesantren juga menyalurkan bantuan akses air bersih dan sarana sanitasi, dengan dukungan beberapa pihak terkait.

“Harapan yang sama, inisiatif kedepan yaitu mendukung upaya pesantren untuk mendapatkan sarana akses air bersih dan sanitasi itu bisa dilakukan di pesantren-pesantren di Kabupaten Garut,” ungkap Karyanto.

Disinggung mengenai adanya permohonan dalam program pemberdayaan ekonomi pesantren, Karyanto mengaku bahwa di Kabupaten Garut saat ini terbilang baru dan dalam proses eksplorasi dan penjajakan. Namun, ia juga melihat bahwa potensi untuk pemberdayaan ekonomi di pesantren memiliki peluang besar. Karena di beberapa tempat, pesantren juga bisa membuktikan bisa mengembangkan ekonomi dengan sumber daya yang ada.

“InsyaAllah kami dengan masyarakat Serikat Ekonomi Pesantren akan mencoba mencari opsi, alternatif atau dukungan sehingga ekonomi pesantren bisa tumbuh dan berkembang dengan program UMKM misalnya, kemudian juga program lain yang bisa memberdayakan para santri di pesantren tersebut,” pungkasanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *