Pengembangan Desa Wisata : Kearifan Lokal dan Keberlanjutan dalam Industri Pariwisata

MIMBAR EDUKASI1,645 views

Oleh : Wahyudhi Sutrisno | Mahasiswa Program Doktoral Rekayasa Industri Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

HARIANGARUTNEWS.COM -Indonesia, dengan kekayaan alam, budaya, dan sejarahnya yang luar biasa, memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia memiliki berbagai macam objek wisata yang menarik, termasuk pantai yang menakjubkan, gunung-gunung yang menantang, suaka margasatwa, situs bersejarah, dan kekayaan budaya yang memikat.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, pariwisata didefinisikan sebagai berbagai macam kegiatan wisata yang didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah.

Pariwisata adalah salah satu industri terpenting yang mempengaruhi perekonomian Indonesia karena merupakan salah satu sumber pendapatan utama negara. Pengembangan pariwisata dapat membantu mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan pekerjaan di masyarakat.

Menurut sebuah penelitian dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO), Indonesia merupakan salah satu dari sepuluh negara dengan jumlah karyawan industri pariwisata terbesar, dengan 2.565.000 orang yang diperkirakan akan bekerja pada tahun 2020. Pariwisata juga merupakan industri yang sulit karena banyaknya kegiatan yang terlibat dalam organisasi pariwisata. Perhotelan, transportasi, makanan dan minuman, dan industri kreatif seperti cinderamata.

Pada tahun 2018, Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mengumumkan Megatren Pariwisata yang akan berdampak pada Pariwisata Masa Depan. Tren perjalanan wisata telah bergeser dari pariwisata massal ke pariwisata alternatif. Pergeseran ini menghasilkan jenis kegiatan pariwisata yang berorientasi pada alam atau budaya lokal dengan tujuan meningkatkan wawasan, petualangan, dan pembelajaran, seperti wisata petualangan, mendaki gunung, berjalan kaki, dan wisata yang memberikan pengalaman langsung kepada wisatawan, seperti wisata pedesaan.

Desa Wisata dianggap sebagai jenis pariwisata yang mampu menjawab tantangan megatren pariwisata di masa depan karena berfokus pada wisata alam atau budaya lokal, serta wisata yang memberikan pengalaman langsung kepada wisatawan.

Untuk menghasilkan pengalaman wisata yang otentik, pariwisata desa merupakan model pengembangan yang menggabungkan kekayaan budaya, alam, dan kearifan lokal. Penekanan pada pembangunan desa menciptakan peluang baru untuk pemberdayaan ekonomi dan sosial setempat, memastikan bahwa manfaat pariwisata dirasakan oleh masyarakat setempat.

Mengembangkan desa wisata berarti menemukan dan menggunakan potensi lokal yang khas. Tradisi lokal, kuliner khas, kerajinan tangan, dan keindahan alam dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman yang unik dan mendalam.

Menjaga keseimbangan antara pariwisata dan kelestarian lingkungan adalah salah satu tujuan utama pengembangan desa wisata. Kota-kota wisata dapat menjadi model bagi tujuan wisata lainnya dengan memasukkan praktik-praktik ramah lingkungan seperti pengelolaan limbah dan penggunaan energi terbarukan. Sangat penting untuk melibatkan masyarakat lokal di semua tahap pengembangan desa wisata. Masyarakat dapat merasa memiliki dan bertanggung jawab atas keberhasilan desa wisata mereka dengan partisipasi aktif, baik sebagai tuan rumah atau pelaku usaha lokal.

Pengembangan desa wisata memerlukan kerjasama yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat lokal. Pemerintah dapat membantu dalam hal kebijakan, infrastruktur, dan pengembangan sumber daya manusia, sementara sektor swasta dapat menawarkan inovasi dan investasi yang diperlukan.

Komunitas pariwisata dapat mengambil manfaat dari peningkatan pemasaran melalui saluran internet di era digital ini. Penggunaan media sosial, situs web, dan aplikasi wisata dapat membantu komunitas wisata dalam menjangkau audiens yang lebih besar dan menarik perhatian generasi wisatawan digital.

Dengan merangkul konsep pengembangan desa wisata, komunitas lokal dapat mengembangkan destinasi wisata yang lebih dari sekadar tempat singgah, tetapi juga menjadi pusat keberlanjutan, budaya, dan ekonomi lokal dengan mengadopsi gagasan pengembangan desa wisata. Komunitas pariwisata menjadi katalisator untuk pertumbuhan positif dan transformasi jangka panjang dengan memberikan pengalaman yang khas dan menarik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *