Lantik Pengurus Provinsi Jabar, Ketua PP HIPPII Minta Jajaran Segera Rapat Program Kerja dan Kegiatan

FOKUS466 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Bertempat di Aula Gedung Sate, Komplek kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Ketua Pengurus Pusat Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendalian Infeksi Indonesia (PP HIPPII, melantik Pengurus Wilayah HIPPII Jawa Barat, pada Sabtu (04/02/2023).

Hadir dalam prosesi pelantikan, Ketua PP HIPPII, Dr Ns Elis Puji Utami, S Kep, MPH, FISQua, Staf Ahli Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, dr. Siska Gerfianti, mewakili Ketua DPW PPNI, Dewan Pertimbangan PPNI Jawa Barat, DR Masri Ers Marzuki, Ketua DPD PPNI Kota Bandung, Ganjar Wisnu Budiman S Kep Ners, Ketua HIPPII Jabar, Jajang Jamaludin, S Kep Ners beserta jajaran pengurus yang dilantik.

Ditemui usai acara, Ketua PP HIPPII, Elis Puji Utami menyampaikan, bahwa para pengurus terutama yang baru saja dilantik, bisa menjalankan organisasi sesuai dengan AD/ART.

“Di Jawa Barat ini, luar biasa ya, support dari bapak gubernur yang sangat berharap dengan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi tidak hanya di rumah sakit, tetapi di masyarakat juga itu menjadi utama,” tutur Elis.

Setelah dilantik, lanjut Elis, para pengurus PW HIPPII Jabar, segera menyusun rencana anggaran, kegiatan-kegiatan yang bisa diwujudkan oleh cita-cita dari organisasi dan pembina di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.

“Target khusus dari pusat tentunya ada. (PW) Senantiasa mengikuti program yang dibuat oleh pusat,” katanya.

Program pusat ini lanjut Elis, pertama adalah, pengembangan dari organisasi profesi. Kedua adalah, meningkatkan kompetensi IPCN yang ada di seluruh Indonesia, terkhusus di Provinsi Jabar. Kemudian, kata Elis, kaitan edukasi juga tak boleh ketinggalan. Karena tanpa adanya edukasi, IPCN di Jawa Barat khususnya memenuhi kompetensi yang standar.

“Harapan untuk semua pengurus di Indonesia, HIPPII kita wujudkan terdepan. Terdepan adalah, terintegrasi, memiliki dedikasi, kolaborasi dan akuntability dalam menjalankan tugas di organisasi profesi. Tentunya, tanpa ada HIPPII yang sekarang di Indonesia sudah di 24 provinsi, mudah-mudahan bisa selalu bergandengan tangan melakukan koordinasi, komunikasi dan saya sangat berharap ada inovasi dari seluruh pengurus provini,” tandasnya.

Elis menyebutkan, data terbaru ada kurang lebih 2500 IPCN, namun ada sekitar 500 IPCN yang belum purna waktu, namun masih komitmen untuk bersama-sama di HIPPII sebagai wadah organisasi profesi. Para perawat ini, imbuh Elis tersebar tidak hanya di rumah sakit pemerintah saja. Ada yang di rumah sakit swasta, rumah sakit keagamaan bahkan di puskesmas.

“Di puskesmas ini sekarang menjadi trading mark ya, harus mulai memahami tentang pengendalian infeksi. Karena puskesmas kegiatannya tidak hanya di dalam gedung tapi di luar gedung. Itulah tantangan untuk HIPPII khususnya di Jawa Barat, harus bisa mengakomodir, bagaimana pencegahan pengendalian infeksi di wilayah puskesmas, di dalam atau di luar gedung, contohnya bersama kader kesehatan posyandu, itu harus bisa diakomodir,” pungkasnya. (Wa Rofi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *