Honorer Garut Blak-blakan di Talkshow Guar Garut. Suport dan Dukungan Terus Mengalir

FOKUS800 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Talkshow Guar Garut sejumlah honorer yang digelar beberapa hari kemarin, terus mendapat dukungan dari masyarakat. Guar Garut yang menghadirkan Ketua Forum Honorer Kabupaten Garut (FHKG) A.Sugianto, S.Pd, Ketua Forum Honorer Tenaga Kedisdikan (FHTK) Yudi Citra, SE, Ketua Forum Aliansi Adminitsrasi Sekolah (FATAS) Mimah Rahmawati, Komando FHTK A. Lukmansyah, mendengarkan keluhan para honorer diluar guru dan tenaga kesehatan yang tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Mereka menuntut keadilan setidaknya mendapat perlakuan yang sama, diangkat menjadi ASN atau PPPK. Menurut mereka kinerja honorer tidak bisa dipandang sebelah mata, karena mereka menjadi tulangpunggung dan garda terdepan.

“Jangan dilihat sebelah mata para tenaga administrasi. Tenaga administrasi penghasil PAD bukan beban APBD, bahkan mereka bekerja di hari libur yang seharusnya berkumpul bersama keluarga. Sampai-sampai bekerja tak kenal waktu, perhatikanlah mereka wahai Pemangku Kebijakan. FHTK, FHKG maju terus pantang mundur,” komentar Diki Irawan di canal youtube Guar Garut.

Demikian pula disampaikan Yasir Nasrudin, katanya “Saya salah satu yang ikut PPPK tahun kemarin. Di beberapa platform media sosial yang sudah ditag sama beberapa pejabat dan lembaga yang berwenang, bahwa bagi non PNS yang masa kerja nya di atas 10 tahun sangat ideal untuk diangkat ASN tanpa testing sangat layak. Memang bukan fresh graduate, tetapi loyalitas dan pengalaman sudah sangat banyak. Di sini peran para anggota dewan sangat krusial, semoga tahun 2023 tidak ada lagi honorer, bisa menjadi ASN (PNS/PPPK) Semuanya. Amiin. Semoga berkah buat semua”, ungkapnya.

Hal yang sama diutarakan Alfiz Weding. Dirinya mengutarakan rasa terimakasih karena sudah mewakili menyuarakan isi hati dirinya dan yang lain. Ia berharap, semoga ada jawaban dari curahan hati tersebut.

“Saya sangat setuju, saya sebagai operator aset dan benar pekerjaan saya selain jadi seorang istri dan ibu, kadang kami memprioritaskan pekerjaan karena demi menyelamatkan yang lainnya, agar supaya tidak di tegor oleh atasan. Itu semua harus ada keadilan bagi kami”, ujarnya.

Talkshow Guar Garut yang berdurasi satu jam itu ternyata banyak yang menontonya, hingga satu ribu orang menonton walaupun baru 4 hari. Komentar para pendukung berharap pemerintah dapat peka akan kondisi honorer yang rata-rata sudah puluhan tahun bekerja. Jika nasib mereka masih diabaikan, tentunya mereka akan mendesak untuk menemui pimpinan daerah. (Don)**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *