Dekranasda Garut Beri Bantuan 30 Kompor Listrik Kepada Pembatik Batik Garutan

FOKUS271 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Jum’at (08/04/2022), Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Garut, membagikan 30 buah kompor listrik kepada para pembatik batik Garutan tersebar di wilayah Garut Kota, yaitu Kampung Sanding, Kelurahan Muarasanding, Kampung Paledang, Kelurahan Kota Kulo dan di Kampung Sisir yang ada di Kecamatan Samarang.

Ketua Umum Dekranasda Garut, Diah Kurniasari, memberikan langsung kompor listrik kepada para pembatik ini, di mana pihaknya menyiapkan 30 unit kompor listrik yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh para pembatik Garutan yang diakuinya saat ini mulai sulit ditemui.

Ketua Deskranada berharap batik garutan bisa mendunia.

“Kami memberikan sekitar 30 unit kompor listrik, karena kan ada pembatik itu sekeluarga jadi tidak mungkin seorang satu jadi kita bagi perkelompok seperti itu yang ada di rumah pembatik,” ujar Diah.

Diah menjelaskan, kompor yang diberikan kepada pembatik ini merupakan kompor khusus yang ia pesan di Yogyakarta, dan memiliki beberapa kelebihan, salah satunya yaitu asap yang dihasilkan tidak sebanyak kompos gas pada umumnya.

“Hari ini mungkin ini kita untuk membantu mereka karena ini kompor ini nanti asapnya tidak terlalu banyak, tidak seperti kompor yang pakai gas, jadi paling tidak kita membantu menjaga kesehatan para pembatik, karena bayangin ruang kecil mereka beramai-ramai membatik dengan uap itu sangat berbahaya,” jelasnya.

Hasil batik garutan

Ia berharap melalui pemberian bantuan kompor listrik bagi pembatik ini, bisa meningkatkan minat masyarakat untuk belajar dan melestarikan batik Garut, terlebih, ia menilai bahwa Batik Garut memiliki kekhasan serta kualitas yang sangat bagus.

“Kita harap bisa meduniakan batik Garut, mudah-mudahan batik Garut lebih terkenal kembali bangkit lah seperti itu,” harapnya.

Sementara itu, salah satu penerima bantuan kompor listrik, juga pembatik dari Kampung Sanding, yakni Sariah (83), mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Dekranasda Garut yang telah memberikan bantuan kompor listrik bagi dirinya. Ia mengungkapkan, akibat Pandemi Covid-19, penjualan dan peminat batiknya kian sepi.

“Iya sekarang batik itu lagi sepi pembeli sejak di masa Pandemi Corona, kalau sebelum Alhamdulillah ada. Kalo ada yang memesan dibuat, kalau nggak ada yang pesan ya libur aja,” katanya

Sariah yang sudah membatik sejak tahun 1953 ini berharap ke depannya ada perhatian dan juga bantuan kepada pembatik batik Garutan yang saat ini sudah sulit ditemukan.

“Minta bantuan aja gitu seperti hibah, karena kalo kredit kan harus dibayar, kalo harus dibayar nggak ada untuk bayarnya,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *