Momentum Hari Anti Korupsi Sedunia, Para Pelukis Demo dan Curahkan Pesan Moral di Taman Bahagia Wanaraja Garut

HARIANGARUTNEWS.COM – Bertempat di Taman Bahagia Indonesia yang berada di Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, sejumlah Seniman/Pelukis mengadakan demo melukis bersama dalam rangka Hari Anti Korupsi Sedunia 9 Desember 2021 dengan tema “Integritas Anti Korupsi Peduli Korban Bencana Alam” Banjir Bandang Karangtengah dan Sukawening, Jum’at (10/12/2021).

Kegiatan itu juga bertujuan untuk memberikan edukasi lewat lukisan dengan berbagai lukisan yang menggambarkan tentang Korupsi yang saat ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di Negara Indonesia ini.

Asep Chaerulloh selaku inisiator Budaya Integritas mengatakan, Kegiatan ini dalam rangka Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang diperingati setiap tanggal 9 Desember, dan di tahun ini.

“Kami juga selaku aktivis anti korupsi, integritas tetap berlanjut dengan mengadakan kegiatan dengan cara yang lain salah satunya dengan demo melukis bersama,” ungkapnya.

Masih kata Asep, demo melukis bersama ini melibatkan para Pelukis dari wilayah Bandung dan Garut. Ini untuk mengingatkan semua agar menghindari korupsi menjadi anti korupsi dan juga membangun integritas.

“Lukisannya ini nanti dikumpulkan di Riak, artinya Riak disini yaitu ruang integritas anti korupsi. Walupun baru Riak, mudah-mudahan kedepan jadi gelombang dahsyat integritas yang akan meluluhlantakkan perkorupsian di Indonesia,” tandasnya.

Lukisan ini sambung Asep, jadi sarana edukasi untuk yang bermain ke Taman Bahagia Indonesia, dengan melihat lukisan tentang anti korupsi dan integritas.

“Nanti kita buat penjelasan-penjelasannya tentang lukisan itu sendiri,” paparnya.

Dan terkait dengan bencana alam yang terjadi, Asep menjelaskan, selain demo melukis juga, akan diadakan lelang lukisan yang dimana 70% dari hasil koleksi akan disumbangkan untuk korban bencana ataupun untuk kegiatan-kegiatan memitigasi bencana.

Salah satu pelukis asal Bandung, Gun Sunarya, ia melukiskan yang didalamnya yaitu ada seorang yang terkena jebakan tikus. Ini melukiskan para seniman mengkritisi para koruptor dengan digambarkan dengan karya seni.

“Kalau yang lain menggambarkan tikus, saya langsung dengan koruptornya kena jebakan tikus, dan mudah-mudahan para koruptor ini jera,” katanya.

Ia juga mengapresiasi atas inisiatif Asep Caerulloh selaku inisiator, yang telah mengadakan demo melukis bersama, yang mana nantinya hasil dari koleksi ini sekitar 70% disumbangkan untuk korban bencana alam.

“Mudah-mudahan apa yang kita lukiskan ini bisa menjadi edukasi dan bisa menjadi gambaran juga untuk memberikan efek jera bagi para koruptor di Indonesia ini,” pungkas Gun Sunarya. (Irwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *