Sudah Mengantri Berjam-jam Tak Jadi Vaksin, Warga Pangatikan Garut Kecewa

HARIANGARUTNEWS.COM – Antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 massal yang diselenggarakan Puskesmas Cimaragas bersama Pemdes Babakanloa, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut sangat tinggi. Namun, banyak warga yang gagal ikut vaksinasi dan berakhir kekecewaan, pada Sabtu (20/11/2021), Sehingga membuat geram kepala desa setempat.

Banyak warga yang datang sejak pagi ke tempat vaksinasi yang bertempat di balai desa setempat, bahkan sampai terjadi antrian. Sebagian diantara mereka mengaku kecewa, karena kuota vaksin yang disediakan terbatas, sejumlah warga terpaksa harus pulang kembali dan kecewa karena tidak mendapatkan jatah vaksin.

Kepala Desa Babakanloa Pangatikan Garut, H Asep Sulaeman

Salah seorang warga, Dudung (52) yang berdomisili di Kampung Babakanloa ini datang ke kantor desa sekitar pukul 10.45 WIB, namun tidak mendapatkan jatah kuota vaksin, bahkan pendaftaran sudah tutup lebih awal sekitar pukul 10.30 WIB oleh tim dari Puskesmas Cimaragas.

“Saya tahu (informasi vaksinasi) dari pemdes yang telah sosialisasi ke warga desa sebelumnya. Banyak juga warga desa yang kecewa atas jatah kuota vaksin yang di batasi di duga jatah vaksin kosong dan habis,” kata Dudung saat ditemui di tempat vaksin dengan wajah penuh kecewa.

Ditempat yang sama, hal senada disampaikan warga lainnya, Rahmat. Ia mengaku kecewa karena tidak mendapatkan jatah kuota vaksin.

“Saya tahu dari ketua RW ada vaksin di balai desa hari ini, makanya saya datang bersama istri ke sini untuk vaksin pertama. Saya datang pukul 09.00 WIB, tapi telah terjadi antrian warga untuk daftar dan isi formulir. Memang antusias warga begitu banyak, ternyata dalam proses antrian pendaftaran sudah tidak ada, pendaftaran sudah keburu di tutup, saya pun kecewa,” ujar Rahmat.

Sementara, Kepala Desa Babakanloa H. Asep Sulaeman, merasa geram dan kecewa kepada Puskesmas Cimaragas yang telah membatasi jatah kuota vaksin massal untuk warga desanya, sehinga banyak warga harus pulang lagi dan tidak terlayani. Padahal kata dia, pihak pemdes sudah bekerja keras berusaha mensosialisasikan kepada warga masyarakat.

“Pemdes lakukan mobilisasi untuk untuk warga yang ikut vaksin di balai desa yang di selenggarakan oleh pihak Puskesmas Cimaragas,” imbuhnya.

Asep Sulaeman mengaku, ada beberapa warga sempat datang ke rumahnya mengutarakan kekecewaan kegiatan vaksin di desa, terkait jatah kuota vaksin yang di batasi. Padahal warga sudah antri berjam-jam dari pagi tapi tidak mendapatkan jatah vaksin.

“Pendaftaran sudah di tutup lebih awal sekitar pukul 10.30 WIB oleh pihak Puskesmas, dalam kondisi tidak antrian warga yang masih membludak semakin siang semakin banyak,” tuturnya.

Vaksinator Puskesmas Cimaragas Nina Irnasari, mengaku, kejadian tersebut hanya salah persepsi dan miskomunikasi. Bahwa sesuai intruksi terbaru dari pusat, harus membatasi jumlah orang vaksinasi minimal 200 perhari saja dan diutamakan untuk dosis satu.

“Bukan tidak tersedia vaksin atau vaksin habis dan kosong, sehingga tidak melayani warga, akan tetapi cuma membatasi, ketika tadi warga yang daftar untuk mengisi formulir dan sudah mendapatkan surat kendali, maka akan dilayani untuk dilanjutkan dengan pemeriksaan screaning kesehatan hingga vaksinasi,” terangnya

Pihak dari tim puskesmas, lanjut Nina, tidak pernah menutup pelayanan vaksinasi, tapi cuma membatasi jumlah warga yang daftar dikarenakan pukul 10.30 WIB, warga yang daftar sudah mencapai 200 orang lebih.

“Sedangkan kami harus melaporkan kegiatan vaksinasi secara online ke dinas pukul 14.00 WIB. Kalau terus menerima pendaftar, tenaga medis disini terbatas, pasti akan keteteran,” pungkasnya. (irwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *