BPUM Warga Raib di Bank BNI, Wakil Bupati Garut : Nanti Saya Cek, Kalau Ada Penyalahgunaan Laporkan Saja

FOKUS2,931 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Dua orang warga Garut atas nama Hani Handayani (38) dan Santi Susanti (42) yang beralamat di jalan Mawar, Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota, awalnya sumringah ketika ada pemberitahuan mereka mendapatkan informasi sebagai penerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), program pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19 dari Presiden RI Joko Widodo.

Keduanya menerima Rekening BNI pada (10/12/2020), namun belum disertai kartu ATM seperti yang lainnya. Menurut pengakuan keduanya, kata petugas yang memberikan rekening, ATM bisa menyusul kemudian.

Selanjutnya pada, Jum’at (18/12/2020), petugas PNM Mekaar wilayah Garut Kota 3, memberitahukan serta mendampingi untuk mengkonfirmasi ke BNI cabang Garut karena bantuan BPUM telah masuk dalam rekening penerima.

“Saya disuruh datang dan juga didampingi petugas PNM bersama teman saya untuk datang ke BNI,” ucap Hani, Selasa (22/12/2020).

Namun, sambung Hani, pas di cek di teler bank BNI, buku rekening atas nama dirinya beserta temannya telah kosong saldo ada yang menarik dengan tiga kali penarikan. Kalau dilihat dari tanggal masuk transfer di rekening, imbuh Hani, uang bantuan masuk tanggal 16 Nopember 2020.

“Saya heran, siapa yang tarik uang bantuan saya, itu dibuku tabungan, uang ditarik tanggal 3, 7 dan 9 Desember 2020. Petugas yang mendampingi saya juga kebingungan kenapa saldo jadi kosong,” terang Hani.

Bahkan kata Hani, temannya atas nama Santi Susanti, ditarik pada bulan November 2020, sama tiga kali penarikan.

“Ini pihak BNI gimana, kok bisa yang lain mencairkan atas nama saya. Apa kemungkinan pencairan oleh oknum, pakai ATM yang belum saya terima,” ungkapnya dengan wajah kebingungan.

Ia berharap, pihak BNI selaku bank penyalur bisa menjelaskan dengan masalah yang menimpanya dan temannya tersebut. Yang mengherankan, imbuh Hani, baru seminggu yang lalu buku diterima, bahkan temannya atas nama Santi, baru tiga hari yang lalu, tetapi di print out buku rekening, transfer dan penarikan jauh sebelumnya.

“Ini harus di usut, siapa yang menarik uang bantuan hak saya di bank BNI. Punya teman saya rekening baru tiga hari yang lalu, tapi transfer dan penarikan dibulan November. Ada apa ini,” tandasnya.

Sementara, Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman, mengatakan, permasalahan diperbankan harus orang perbankan menyelesaikannya. Ia pun berjanji akan berkoordinasi dengan pihak bank dalam hal ini bank BNI.

“Sangat disayangkan ini kan masalah perbankan ya, ini harus diselesaikan perbankan itu sendiri. Nanti saya komunikasikan juga dengan pihak BNI ada kejadian ini,” ujar Helmi, dilapangan Setda, Senin (21/12/2020).

Helmi juga menegaskan, bahwa dengan adanya kasus ini, harus ada langkah-langkah antisipasi jangan sampai ada lagi kejadian yang sama kedepan.

“Kasus ini kesalahannya dimana, ini kan perbankan yang tahu,” cetusnya.

Helmi juga menyebutkan, kalau betul ada upaya penyalahgunaan wewenang, hal ini bisa dilaporkan kepada aparat penegak hukum, tetapi harus dilihat dulu apakah kesalahan di administrasi perbankan atau dimana, pungkasnya.

Sementara Kepala BNI Cabang Garut, Asep Bahtiar, saat berungkali dihubungi hariangarutnews.com melalui sambungan seluler tidak ada respon. Begitu pula saat menanyakan kepada salah seorang pegawai BNI, dirinya mengatakan hal tersebut diluar wewenangnya. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *