Di Garut Banyak Rumah Permanen Penerima PKH. Ketua Mata Jabar ; Gagalnya Petugas PKH Lakukan Pendampingan

FOKUS4,094 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Gencarnya Dinas Sosial Pemkab Garut melakukan pelabelan atau pemasangan stiker miskin bagi warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH), ternyata di lapangan tak sedikit ditemukan rumah warga yang permanen. Seperti halnya di desa Mekarsari kecamatan Cibatu, penerima PKH cukup banyak yang memiliki rumah permanen, sekalipun ada beberapa warga yang menolak dilakukan pemasangan dan langsung pengundurkan diri sebagai penerima.

Pantauan Harian Garut News ketika sejumlah petugas melakukan pemasangan label di rumah warga, Kamis (14/5) kemarin, sejumlah warga yang rumahnya permanen tidak malu rumahnya dilakukan pemasangan label, bahkan ada warga yang memandang itu merupakan rejeki.

Sementara secara terpisah, Ketua Himpunan Masyarakarat Transparansi Jawa Barat (Mata Jabar), Iyep S Arrasyid memandang kondisi tersebut merupakan kegagalan pendamping PKH yang melakukan pendampingan terhadap masyarakat miskin tersebut. Kata Iyep, program PKH yang dimulai tahun 2007 semestinya dikawal oleh petugas pendamping hingga masyarakat penerima akhirnya keluar dari zona kemiskinan.

“Kehidupan masyarakat bisa berubah, yang tadinya miskin bisa jadi dikemudian hari sudah tidak miskin lagi. Ada juga masyarakat yang semula tidak miskin menjadi miskin. Ini tugas pendamping yang senantiasa mengawal dan memberi pengertian untuk mencabut PKH bagi warga yang sudah keluar dari zona kemiskinan tersebut, ” ujarnya.

Imbuh Iyep, penerima PKH pun yang sudah keluar dari kemiskinan mesti menyadari dan memahami bahwa masih banyak di wilayahnya yang layak untuk menerima karena jatuh miskin.

“Beruntung masih ada warga penerima PKH akhirnya mencabut dan mengundurkan diri sebagai penerima. Ini semestinya tugas pendamping yang harus ekstra ketat melakukan pendampingan. Jangan sampai terlena karena para pendamping memiliki honor yang cukup besar pula, ” tegasnya.

Iyep berharap Dinas Sosial Pemkab Garut melakukan evaluasi terhadap para pendamping PKH, jangan sampai pendamping terlena dengan kondisi seperti ini.

Adapun salahsatu Koordinator PKH kabupaten Garut, Aceng, ketika saat diinformasikan banyak rumah penerima PKH yang permanen menyatakan sudah dikeluarkan dari penerima bagi yang sudah tidak layak. Aceng pun mengungkapkan akan menjadi bahan evaluasi bagi para pendamping.

“Warga penerimah PKH yang rumahnya permanen sudah kami keluarkan dan mereka pun ada yang mengundurkan diri. Terima kasih informasinya, ini menjadi bahan evaluasi kami bagi para pendamping, ” katanya. (Irwan)**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *