Kebijakan Work From Home, Social & Phisycal Distancing Duka Bagi Pedagang Asongan Garut

FOKUS, GARUT KOTA2,387 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Wajah kusam penuh kecemasan terpancar dari Jajat (46), warga Kelurahan Muarasanding, Kecamatan Garut Kota, yang berprofesi sebagai penjual asongan aksesories, di lokasi Pengkolan, Jalan Ahmad Yani. Semenjak pemerintah menetapkan Work From Home (WFH), pengahasilan yang diperolehnya menurut drastis. Jajat mengeluhkan kondisinya setelah diberlakukannya WFH dan Social Distancing oleh Pemerintah.

“Biasanya pendapatan sehari antara seratus lima puluh sampai dua ratus ribu rupiah, sekarang mah nyaris tak punya penghasilan. Saya menjajakan aksesoris demi menyambung hidup keluarga, kalau tidak memaksakan diri berjualan istri saya mau makan apa?,” keluh Jajat, Jum’at (03/04).

Jajat mengaku, rasa takut akan tertular wabah pasti dirasakannya, tapi tidak ada pilihan lain, barang dagangan harus ada yang laku setiap harinya.

“Bagi pegawai seperti PNS gak masalah, tidak kerja pun mereka masih mendapatkan gaji. Saya kalau gak jualan berarti keluarga saya gak makan,” ucapnya, dengan wajah layu.

Jajat berharap agar Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, bisa memberikan perhatian dan bantuan bagi rakyat kecil, tidak hanya mengeluarkan aturan, tapi ada solusi untuk warga masyarakat dampak dari semua ini.

“Kami kan mencari uang, dapat hari ini untuk makan hari ini juga, besok kami belum tahu. Ini tolong diperhatikan,” pungkasnya. (Bulan/Husni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *