Dirut PT KAI Tinjau Kesiapan Reaktivasi Jalur Cibatu – Garut

FOKUS1,464 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro, didampingi Kepala Daop 2 Bandung, tiba di stasiun Garut untuk melakukan pengecekan jalur reaktivasi Cibatu – Garut, Jum’at (31/01). Ini dilakukan untuk memastikan kondisi lapangan sarana prasarana mulai dari jalur rel, persinyalan dan stasiun yang ditargetkan beroperasi Pebruari tahun 2020.

“Harapan saya ini di bulan Februari bisa melakukan uji coba dan jalur ini harus dilewati terus untuk mengukur ketahanan jalur rel itu sendiri termasuk jembatannya. Kalau dimungkinkan kita akan meresmikan dan uji coba pada minggu kedua bulan Februari tahun ini,” ucap Edi.

Edi juga berharap, masyarakat Kabupaten Garut nantinya, bisa naik dari stasiun Garut, Wanaraja dan Pasirjengkol sampai Cibatu dan Bandung bahkan sampai Jakarta, dan pastinya dengan harga tiket yang bisa terjangkau oleh masyarakat.

“Bukan hanya orang yah, tapi juga barang, karena banyak hasil kerajinan UMKM, yang dihasilkan dari Garut ini bisa nembus dengan cepat sampai ke kota-kota,” kata Edi.

Edi mengaku, pelaksanaan uji coba dilakukan, juga bersamaan menunggu juga perijinan dari Departemen Perhubungan (Dephub), yang mana saat ini, pihak PT KAI sedang melakukan komunikasi dengan Dirjen Perhubungan.

“Kita berharap lebih cepat lagi, saya sedang komunikasi dengan pak Dirjen Perhubungan, barangkali minggu kedua kita uji coba, sepuluh atau tujuh hari setelah uji coba dan perijinan turun, kita langsung operasikan,” tandasnya.

Edi juga menjelaskan, saat ini Cibatu jalurnya masih single track (satu jalur), kemungkinan dalam satu hari akan dilakukan empat kali perjalanan bolak balik, untuk mengantisipasi jumlah warga pengguna banyak, akan diatasi dengan banyaknya jumlah rangkaian kereta.

“Saya berharap untuk pertama, kereta penumpangnya bisa delapan dan ditambah satu atau dua untuk barang, karena saya pikir Garut ini potensial untuk hasil kerajinan termasuk hasil bumi juga, dan kereta dari sini bisa langsung ke Jakarta namun bersambung. Tetapi kalau potensial penumpang cukup besar, kenapa enggak kita buat langsung Garut ke Jakarta, tetapi saat ini kita belum tahu potensial penumpangnya seperti apa,” beber Edi.

Dua hal yang ditekankan di PT KAI, kata Edi, pertama adalah pelayanan harus optimal dan bagus, keduanya buatlah terjangkau oleh masyarakat. Namun Edi mengaku, sampai saat ini belum ada kajian harga tiketnya, tetapi secara pasti ini harus terjangkau oleh masyarakat, dan untuk promosi awal gratis namun waktunya belum ditentukan, karena saat ini masin konsentrasi pengecekan jalur rel kereta yang akan dilewati.

“Untuk anggaran reaktivasi ini maksimum menghabiskan biaya sebesar Rp400 miliar, tapi itu maksimumnya, kami belum mengecek dan direkap jumlahnya,” pungkasnya. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *