Kerap Main Petak Umpet dengan Para Auden, Mata Jabar dan FMPG Sebut Ketua DPRD Tidak Punya Nyali

FOKUS1,710 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Ketua DPRD Kabupaten Garut dari Partai Golkar, Hj Euis Ida Wartiah, akhir-akhir ini menjadi sorotan di kalangan aktivis dan mahasiswa. Pasalnya, tak sekalipun Ketua DPRD yang baru dilantik pada 24 September 2019 itu menemui masyarakat dalam rangka menyampaikan aspirisanya. Namun pada kesempatan lain seperti menggelar rapat atau undangan, Euis kerap hadir.

“Sejak terpilih menjadi Plt dan definitif Ketua DPRD Garut, Euis hampir tidak pernah terlihat batang hidungnya. Padahal, keinginan masyarakat harus di tampung dan diperjuangkan sampai ujung. Ini malah terkesan banyak menghindar seolah tidak punya nyali,” kata Ketua Forum Masyarakat Peduli Garut (FMPG), Rawing Rantek, Selasa (01/10).

Senada dengan Ketua Perhimpunan Masyarakat Transaparansi Jawa Barat (Mata Jabar), Iyep S Arrasyid menilai, penting wakil rakyat dekat dan berinteraksi secara langsung dengan warganya. Selama dalam masa kepemimpinannya, seharusnya Euis Ida Wartiah berupaya melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik, dalam rangka menampung aspirasi masyarakat bukan malah main petak umpet dengan para audens, cetusnya.

“Bagi saya prinsipnya adalah keberpihakan. Periode 2019-2024 seharusnya menjadi awal perubahan yang lebih baik dan diperlukan wakil rakyat yang tidak berjarak dan peduli terhadap aspirasi rakyat. Masih banyak aspirasi rakyat Garut yang harus diperjuangkan oleh legeslatif. Dalam hal politik, ekonomi, hukum juga merupakan sektor yang paling banyak mengalami perubahan karena tuntutan dari masyarakat,” ujar Ketua Mata Jabar.

Hal itu dibenarkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Garut, Enan, pada setiap masyarakat Garut melakukan audens dan ingin bertemu dengan Ketua DPRD, Euis belum pernah menemui para auden. Bahkan, kata Enan, dirinyalah yang kerap berhadapan langsung dengan peserta Unjuk Rasa (Unras).

“Iya memang bu Euis tidak pernah hadir. Dalam beberapa aksi unjuk rasa selama ini saya yang turun. Segala macam aspirasi masyarakat itu harus kami dukung karena kami lembaga perwakilan rakyat. Sebenarnya ini merupakan langka awal, sebab kita bekerja kurang lebih sebulan setengah dan perjuangan masih panjang, masih banyak yang harus kita kerjakan lima tahun kedepan, namun yang lebih utama adalah aspirasi masyarakat yang harus menjadi prioritas bagi kita sebagai wakil rakyat,” tutup Enan, Selasa (01/10). (Igie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *