Kunjungan BNN Pusat, FMPG : Desak BNN Lakukan Test Urine 50 Anggota DPRD Garut

HARIANGARUTNEWS.COM – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Drs Heru Winarko SH, sedang melakukan kunjungan ke Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hal tersebut mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan pemerhati publik. Kehadirannya di Garut bukan saja melakukan kunjungan kerja, melainkan harus ada kebijakan lain sekaligus memberikan intruksi pada BNNK Kabupaten Garut dalam memberantas Narkoba.

“Saya meminta Kepala BNN Pusat, untuk mengintruksikan jajaran BNNK Garut, untuk melakukan test urine terutama mengambil dari sampel rambut bagi 50 Anggota DPRD Garut,” ujar Rawink Rantik, Ketua Forum Masyarakat Peduli Garut (FMPG), Rabu (25/9/2019).

Dikatakan Rawink, pemeriksaan anggota DPRD Garut baik secara test urine atau mengambil sampel rambut, memang perlu dilakukan. Mengingat untuk membuka terhadap publik kalau wakil rakyat di Kabupaten Garut memang bersih dari penggunaan narkoba. “Kita tidak menuduh, hanya saja sebagai langkah BNNK untuk meyakinkan kalau mereka tersebut bersih dari Narkoba. Termasuk ke seluruh kalangan ASN di Kabupaten Garut,” ucapnya.

Rawink juga berharap, pemeriksaan tersebut harus segera dilakukan mengingat para anggota DPRD Garut memang baru menjalankan tugasnya setelah pelantikan yang dilaksanakan pada 13 Agustus 2019.

“Jangan takut kalau BNNK melakukan test urine atau mengambil sampel rambut. Ini agar publik mengetahui kalau di DPRD Garut memang bersih termasuk mendukung upaya pemberantasan narkoba di Kabupaten Garut,” singkatnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Drs Heru Winarko SH, menghadiri wisuda di Universitas Garut serta melakukan kunjungan ke kantor BNNK Kabupaten Garut, yang berada di Jalan patriot.

Dihadapan wartawan, Heru menyatakan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Indonesia semakin meningkat, dengan meluasnya korban akibat narkoba. Kecenderungan meningkatnya penyalahgunaan penggunaan narkotika, imbuh dia, ditandai dengan peningkatan jumlah korban, mencakup dari kalangan anak-anak hingga aparat negara.

”Lewat kerjasama ini, perguruan tinggi turut andil dalam pemberantasan dan penyalahgunaan narkoba terutama di Kabupaten Garut. Luasnya pantai dijadikan celah masuk penyeludupan Narkoba ke Indonesia, Jawa Barat sangat berpotensi tinggi masuknya Narkoba ke ibukota, pantai Utara dan Selatan Jawa,” kata Heru Winarko.

Dalam penelitian terungkap bahwa peredaran dan pengguna narkoba di Jawa Barat sudah mencapai angka 5 persen, hal tersebut jauh di ambang batas dunia yang menempatkan angka 2 persen sebagai ambang batas. Pihaknya mengatakan untuk menekan angka peredaran dan pemakai narkoba di Jawa Barat, satu di antaranya dengan program Desa Bersih Narkoba (Bersinar). (Firman)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *