Beny Yoga : Jeruk Harus Dipertahankan Sebagai Ikon Garut

FOKUS1,245 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Perayaan Hari Krida Pertanian ke 47 tahun 2019, di gedung Pendopo Kabupaten Garut, Selasa (29/8). Dinas Pertanian Kabupaten Garut menghadirkan seluruh prestasi para petani yang ada di Kabupaten Garut.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Ir Beny Yoga Gunasantika MP disela-sela kegiatan mengatakan, seluruh karya, karsa, daya cipta petani ditampilkan, dalam rangka evaluasi program dan kegiatan yang telah kita lakukan terhadap petani.

Kadis Pertanian Garut.

“Diharapkan ada upaya nilai tambah bagi para petani karena mereka saat ini bertemu dengan mitranya contohnya di kopi, tadi ada pembahasan beberapa stakeholder tentang rencana ekspor kopi ke China,” terang Beny.

Lanjut Beny, selain Kopi, pihaknya juga fokus di Jeruk Garut karena merupakan ikon kota Garut yang harus dipertahankan. Selanjutnya kata Beny, Daun Teh yang sedang di dorong karena ada kerjasama untuk mengembangkan kembali Teh Hijau dengan Teh Putih yang pemasarannya cukup bagus di Eropa.

“Tadi pak Bupati sampaikan tahun ini kita bekerjasama dengan Korea Selatan mengenai pembenihan Kentang, Strawberi dan Bawang Putih, jadi tahun ini kita MoU, tahun depan kita kerjasama dengan Kabupaten Damiang Korea Selatan,” jelasnya.

Mengenai kunjungan Bupati Damiang Korea Selatan, Beny mengaku sudah koordinasi dan persiapan, ada beberapa komoditas yang dipersiapkan yakni, kelompok tani kopi, perbenihan kentang, bawang putih dan bawang merah, yang akan dikerjasamakan dengan Bupati Damiang Korea Selatan.

“Nanti para petani kita sudah disiapkan tempatnya disana untuk berlatih. Yang akan berangkat kesana kami sedang melakukan seleksi, yang pasti KTNA atau Kelompok Tani pasti ada yang ikut kesana,” pungkas Beny.

Sementara Bupati Garut, H Rudy Gunawan SH MH MP, sangat terharu dan apresiasi terhadap kekompakan KTNA yang ada di Kabupaten Garut.

“Nanti akan dikirim ke Korea Selatan petani Garut ini, dan dibiayai oleh Pemkab untuk belajar disana. Mari kita bersama-sama tingkatkan kesejahteraan petani, kita akan bekerja keras, Kabupaten Garut ketiga terbesar di Jawa Barat, tapi kedaulatan tanah kurang, karena banyak pengusahaan tanahnya oleh Perum Perhutani, PTPN, BKSDA dan perkebunan besar lainnya,” terang Rudy.

Selanjutnya kata Rudy, Garut sekarang kekurangan air akibat, sumber-sumber air berkurang karena pengrusakan hutan dengan ilegal loging. Bupati berharap semua kompak menyelesaikan masalah air ini. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *