HARIANGARUTNEWS.COM -Pagi telah tiba ketika warga di lereng Gunung Cikuray itu keluar rumah dan menuju ke ladangnya. Mereka berasal dari Desa sekitar yang ada di Kabupaten Garut untuk menyiangi gulma di sekitar sayur-sayuran tanamannya.
“Kegiatan warga sehari-harinya di lereng Gunung Cikuray, sebagian besar menuju ke ladang. Inilah berkah yang diterima mereka, bermukim di lereng gunung. Sebab, dengan tanah dan temperatur yang sejuk menjadi cocok untuk mengembangkan penghijauan. Sejak dulu sampai sekarang mereka telah memanfaatkan lingkungan lereng Gunung Cikuray untuk mananam demi mencukupi kebutuhan sehari-hari,”ujar mantan Bupati Garut dua periode 2014-2024, H. Dr. Rudy Gunawan SH MH MP, saat meninjau
Penghijauan hutan dengan menanam pohon, kata Rudy, dapat membantu menjaga kualitas mata air agar tetap bersih dan tidak tercemar sehingga dapat digunakan masyarakat. Pohon yang ditanam dapat menyimpan air sehingga tersedia cadangan air saat musim kering.
“Mata air adalah salah satu keajaiban alam yang menyediakan sumber air tawar segar dan alami bagi kehidupan. Di pegunungan, fenomena terbentuknya mata air menjadi misteri menarik bagi para ilmuwan dan penggemar alam selama berabad-abad,” ungkapnya.
Rudy mengatakan, seperti halnya mata air di kaki Gunung Cikuray Kabupaten Garut. Tanpa pompa bisa naik hingga 3 meter. Namun demikian, agar air ini tetap ada, kondisi hutan atau Gunung Cikuray harus dilestarikan dan tetap menjadi hutan lindung.
“Jika kondisi hutan atau gunung tidak terlindungi, hal ini akan berdampak atau berakibat pada matinya sumber mata air di kaki Gunung Cikuray. Kemudian juga, jika kelestarian hutan tidak dijaga, misalkan gundul, akan beraksi pada longsor dan banjir,” pungkasnya. (Igie)
