Diduga Akibat Bullying, Kapolres Garut Berjanji Akan Tangkap Pelaku Pembunuhan Siswa SMP Leuwigoong

HALO POLISI5,120 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Jum’at tanggal (03/11/2023), Polsek Leuwigoong Polres Garut menerima laporan terkait penemuan mayat. Mayat tersebut di temukan oleh warga sekitar yang sedang berburu di Sungai Cimanuk Leuwiharus Kp. Babakan Serang, Desa Cibiuk Kaler, Kecamatan Cibiuk.

Menindak lanjuti laporan, Polsek Leuwigoong berkoordinasi dengan Polsek Cibiuk dan Sat Reskrim Polres Garut untuk melakukan olah TKP penemuan mayat tersebut. Setibanya di lokasi, polisi menemukan mayat dengan kondisi muka hancur, anggota badan seperti tangan kaki dan yang lainnya utuh, mayat memiliki ciri-ciri mengenakan celana (boxer) warna coklat muda, mengenakan gelang warna hitam pada lengan kanannya serta mengenakan tali gelang pada kedua kakinya.

Dari ciri-ciri tersebut petugas kepolisian menemukan fakta jika penemuan mayat tersebut adalah orang hilang yang sedang dalam pencarian.

Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha, S.I.K, M.Si, melalui Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo, S.H, M.M, mengkonfirmasi jika mayat tersebut adalah “AG” alias Jagan (13) siswa kelas 1 SMP warga Kecamatan Leuwigoong Kabupaten Garut.

Kronologis berawal, pada hari Senin tanggal 30 November 2023 sekitar pukul 14.00 WIB, “AG” (13) bersama kedua temannya hendak bermain volly ke lapangan, sebelumnya mereka berbelanja makanan ringan ke warung dan melanjutkan bermain.

Menurut keterangan saksi dirinya pulang terlebih dahulu namun korban “AG” (13) bersama satu temannya masih bermain namun korban tidak kembali kerumah sejak saat itu.

Setelah diketahui, mayat di evakuasi petugas dan dibawa ke RSUD dr. Slamet Garut. Atas permintaan pihak keluarga orang hilang ingin mayat tersebut di autopsi, anggota Sat Reskrim Polres Garut membawa mayat tersebut ke RS Sartika Asih Bandung untuk dilakukan autopsi.

Setelah hasil autopsi keluar, Kapolres Garut mengkonfirmasi jika mayat tersebut adalah benar “AG” (13) yang sudah hilang sejak tanggal 30 November 2023 lalu.

“Dari hasil autopsi ditemukan beberapa bukti bahwa korban mengalami penganiayaan berat yang diduga diakibatkan oleh sikap bullying atau perundungan. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, saya turut berduka cita atas kehilangan anak/sanak saudara dari pihak keluarga. Saya berjanji akan menangkap pelaku dan mengusut kasus ini hingga tuntas,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *