Tidak hanya menjadi juara bertahan, Paguron Siliwangi juga membawa pulang piala yang lumayan banyak.
“Allhamdulilah bisa menjadi juara bertahan, rasanya sangat bahagia 2 tahun bisa menjuarai pencak silat di kampung bareto ini,” ucap Jajang.
Pengurus lainnya, Aceng, mengatakan, strategi yang digunakan oleh Paguron Siliwangi untuk mempertahankan juara piala bergilir, yang paling penting anak punya kemauan dan didukung juga sama orang tua.
Sementara panitia penyelenggara, Ahmad mengatakan, ada 313 peserta yang ikut kompetisi pencak silat se-Kabupaten Garut yang diadakan di kampung Bareto tersebit. Acara yang digelar selama 3 hari ini, merupakan event tahunan dalam rangka memperebutkan piala bergilir.
“Acara ini merupakan tahun kedua di mana diadakannya pencak silat untuk memperebutkan piala bergilir” kata Ahmad.
Selain itu, dalam persiapan satu bulan, peserta yang berpartisipasi dalam perlombaan seni pencak silat ini kurang lebih sekitar 313 peserta dan ada 240 tayangan. Sementara, kata Ahmad, untuk teknik dalam pelaksanaannya sendiri, pihaknya menggunakan dewan juri tingkat nasional.
Ahmad menilai, masyarakat masih sangat antusias terhadap seni pencak silat di Kabupaten Garut, terbukti dari banyaknya peserta yang ikut andil dalam kompetisi.
“Garut masih tetap eksis dan cinta kepada seni tradisional khususnya pencak silat,” tutur Ahmad.
Terpisah, Pemilik Kampung Bareto, Cepi Kusuma, berharap dengan diadakannya kompetisi pencak silat ini untuk mencetak orang yang berprestasi ke tingkat yang lebih tinggi.
“Setiap orang memiliki bakat di bidang pencak silat khususnya, nanti akan dibawa ketingkat provinsi,” kata Cepi. (TimJobtren-Yoga/Jaya/Anton)