Komunitas Pecinta Alam Wanakumbara Gelar HUT 1 Dekade, Ketum Riana : Jaga Bumi yang Kita Pinjam Ini Agar Tetap Lestari

FOKUS1,751 views

HARIANGARUTNEWS.COM – “Kita lupa akan kodrat sebagai pecinta alam yang tertuang pada kode etik pecinta alam. Dalam kode etik pun tidak ada kata yang mengisaratkan eksplorasi kegiatan alam bebas. Namun saat ini, kita terlalu sibuk melakukan ekspedisi-ekspedisi yang banyak manfaatnya untuk pencinta alam sendiri, tetapi rendah manfaat bagi alam dan lingkungan. Terlalu banyak pertanyaan dan keresahan bagi aku tentang pecinta alam. Berkecamuk bersama rasa gelisah, apakah kita hanya bersembunyi di balik kata pecinta alam demi mendapat pengakuan publik dari gagahnya lambang yang tertempel di baju, tanpa tau makna dari kata pecinta alam,”.

Penggalan kalimat-kalimat yang menggetarkan tersebut diucapkan oleh Linda Kania saat mengemban amanah mendapat kesempatan untuk mengespresikan karya seni melalui penampilan teatrikal pada acara Milangkalala Ke-10 Komunitas Pecinta Alam Wanakumbara. Aksi memukau peserta termuda dari Wanakumbara ini tentunya mendapat aplaus dari sejumlah pengurus dan undangan yang hadir.

Pantauan hariangarutnews.com, dengan mengusung tema “Kembali Pulang Setelah Lama Terbang”, peringatan hari lahir Wabakumbara satu dekade atau yang Ke-10 berlangsung dengan hikmat, penuh kekeluargaan dan sangat bersahaja. Bertempat di area Perkebunan Nusantara VII, Desa Dayeuh Manggung, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Sabtu (12/02/2023), perayaan di mulai pukul 14.00 WIB dengan dihadiri oleh pendiri, pengurus dan anggota Wanakumbara, Ketua beserta jajaran Penggiat Anti Narkoba dari Gerakan Anti Narkotika Nusantara Amartha (GANNA) Kabupaten Garut, para pecinta alam dari Imapela (IPI), Limpa (STIKes Karsa Husada), Mapalikom dan Alasraya (Uniga), Rekapala serta Yayasan Tangtudibuana.

Komunitas Pecinta Alam Wanakumbara serahkan sertifikat kepada DPD GANNA Kabupaten Garut dan Harian Garut News.

Disela-sela kegiatannya, Ketua Umum Wanakumbara, Riana Mahendra mengungkapkan, dalam Milangkala 1 dekade ini dirinya ingin menegaskan, pada hakikatnya semua manusia di dunia ini adalah pecinta alam, karena manusia diturunkan di muka bumi untuk menjadi khalifah menjaga bumi dari kerusakan alam dan pertumpahan darah. Manusia, kata Riana, memang makhluk yang sangat gila, mereka menyembah Tuhan yang tidak terlihat tapi merusak alam yang terlihat. Tanpa mereka sadari, alam yang sedang mereka rusak adalah bentuk manifestasi dari Tuhan itu sendiri.

“Intinya, pecinta alam harus lebih memaknai tentang bagaimana bersikap dan bertanggung jawab. Di mana ketika sudah memahami, kita akan melakukan yang terbaik bagi alam yang menjadi objek, termasuk menjaga alam tersebut dari kerusakan agar bumi yang kita pinjam ini tetap lestari,” tandas Riana.

Riana melanjutkan, kedepannya Wanakumbara akan senantiasa mempererat rasa kebersamaan dalam merealisasikan setiap impian di dalam organisasi serta menekankan hal yang sama sambil menitik beratkan perlunya menjaga eksistensi kegiatan dan regenerasi di dalam organisasi.

“Mudah-mudahan juga kedepannya kami bisa memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan berkontribusi positif demi keberlanjutan alam, tetap menjalin silaturhami dengan semua komunitas dalam membangun komunikasi dan konektifitas antara sesama organisai pecinta alam yang ada di Kabupaten Garut,” ungkapnya.

Sementara, Pimpinan Redaksi Media Online dan Surat Kabar Harian Garut News yang juga Ketua DPW GANNA Provinsi Jawa Barat, Igie N. Rukmana S.Kom menyampaikan, konservasi memiliki makna yang sangat luas yaitu menggali yang sudah tidak ada, memelihara dan mengembangkan yang sudah ada, atau bahkan menciptakan budaya baru yang bisa dilestasikan sehingga tugas Wanakumbara secara langsung sudah ikut menyukseskan visi misi Pemerintah Daerah Kabupaten Garut.

“Selamat ulang tahun yang Ke-10 Wanakumbara, semoga eksistensinya tetap terjaga sehingga tidak perlu ada rentang kosong di dalam catatan panjang sejarahnya. Sebentar lagi Garut akan melaksanakan Hari Jadi yang Ke-210, dan salah satu isu pentingnya adalah perubahan lingkungan, bagaimana Wanakumbara ini dapat memberikan kontribusi pemikiran sehingga pemikiran teman-teman bisa digunakan sebagai bahan bagi para pemimpin kita. Inilah sebenarnya langkah-langkah pemikiran yang harus dilakukan sehingga tidak hanya sekedar berorganisasi, melainkan organisasi yang dibuat memiliki tujuan yang dapat memperkuat kelembagaan Wanakumbara itu sendiri,” beber Igie.

Sekretaris dan Duta DPD GANNA Kabupaten Garut saat memberikan penyuluhan kepada peserta undangan Milangkala 1 Dekade Wanakumbara.

Masih kata Igie, dengan adanya mahasiswa di komunitas pecinta alam, maka mahasiswa bukan hanya belajar di kampus, mahasiswa memiliki peran dan fungsi penting dalam kemajuan bangsa di antaranya sebagai penjaga nilai-nilai, sebagai kekuatan moral, pengontrol kehidupan sosial serta membina generasi-generasi muda lainnya untuk sadar lingkungan dengan berbagai kondisi alam.

Selain wujud renungan, Panitia Pelaksana Milangkala Ke-10 Wanakumbara ini juga dalam kegiatannya menggelar Penyuluhan Bahaya Narkoba, Pembagian Doorprize, Potong Tumpeng, Kilas Balik 1 Dekade Wanakumbara, penampilan Teatrikal tentang alam serta hiburan band lokal. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *