HARIANGARUTNEWS.COM – Peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan masih ditemui di Kabupaten Garut. Bahkan, menjadi ancaman bagi regenerasi milenial, pelajar tak jarang menjadi sasaran pelaku pengedaran narkoba.
Dalam kesempatan ini, SMP Negeri 4 Garut menggandeng DPD Gerakan Anti Napza Nusantara Amartha (GANNA) Kabupaten Garut menyelenggarakan sosialisasi Bahaya Narkoba di lapangan upacara SMPN 4 Garut, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, Senin (08/08/2022). Sosialisasi dan penyuluhan dengan tema “Sadar Bahaya Narkoba” dihadiri oleh Kepala Sekolah, para guru dan 1.200 siswa dan siswi SMPN 4 Garut.
Hadir dalam acara ini Kepala SMPN 4 Garut, Iis Kurnia S Pd M Pd, para guru, Ketua DPD GANNA Kabupaten Garut, Igie N Rukmana, Sekretaris DPD GANNA, Nendi Sajidin, Kabid Pendidikan dan Pengembangan DPD GANNA, Yanto Susanto, Kabid Humas Tati Nuryati, dan pengurus DPC GANNA Kecamatan Garut Kota.
Ketua DPD GANNA Kabupaten Garut mengapresiasi upaya SMPN 4 Garut dalam giat untuk menggaungkan bahaya Narkoba khususnya kepada pelajar, bahkan ikut berperan dalam penanganan masalah sosial di lingkungan.
“Narkoba seperti diketahui sudah merambah kesemua wilayah, kesemua kelompok umur, semua kelompok pekerja di kota ataupun di desa. Kegiatan sosialisasi ini merupakan kegiatan rutin DPD GANNA sebagai implementasi dari komitmen untuk ikut berperan aktif dalam upaya P4GN di Kabupaten Garut,” ujar Igie N. Rukmana.
Ketua GANNA menambahkan, butuhkan peran aktif dari semua pihak, pemerintah, BUMN, komunitas/kelompok masyarakat dan yang paling kecil di dalam keluarga untuk saling menguatkan peran dalam menjaga generasi penerus menuju Indonesia maju, berakhlak dan bermartabat, tandasnya.
Sementara, Kabid Dikbang DPD GANNA, Yanto Susanto, yang menjadi narasumber sekaligus pembina upacara dalam kesempatannya mengimbau kepada para pelajar SMPN 4 Garut untuk memperkuat benteng diri. Sehingga, dapat menolak godaan perilaku buruk yang bisa saja menghampiri sewaktu-waktu.
“Hal-hal negatif di sekitar kita banyak. Kalau tidak punya benteng diri, bisa terjerumus. Sebagai generasi penerus bangsa, para pelajar wajib menghindarkan diri dari pengaruh buruk. Sehingga pada saatnya nanti, kita dapat menjadi pemimpin yang berkualitas bagi bangsa,” ujar Yanto.
Sementara, Kepala SMPN 4 Garut, Iis Kurnia menuturkan, pihaknya melakukan berbagai cara untuk mencegah pengaruh buruk bagi remaja. Selain sosialisasi, upaya preventif lainnya juga dilakukan. Misalnya, melalui Gerakan Disiplin Siswa (GDS).
“Kami kerap melakukan sidak secara berkala. Anak-anak yang terjaring razia kami beri pengarahan. Kami berharap, berbagai upaya ini tidak hanya membentengi para siswa dari pengaruh buruk tetapi juga menjaga generasi penerus bangsa agar lebih berkualitas. Serta tidak kesulitan menjalankan kehidupan, sehingga, Garut semakin baik dan semakin sempurna,” pungkas Kepala SMPN 4 Garut. (*)
