HARIANGARUTNEWS.COM – Beredar informasi, Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) akan menggelar aksi unjuk rasa berkenaan dengan penanganan dan pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Garut, yang menilai kurangnya keberpihakan pemerintah kabupaten (Pemkab).
Informasi adanya unjuk rasa tersebut dibenarkan oleh Sekretaris DPC HPDKI Kabupaten Garut, Asep Rahwanto, S.Pd, saat dikonfirmasi hariangarutnews.com. Pihaknya menegaskan, kurang ada keberpihakan Pemkab Garut terhadap pelaku usaha Domba Garut dan terhadap pelaku Seni Ketangkasan Domba.
“Kita ketahui bersama pertanggal 10 Juni 2022, Sekretaris Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut di Ruang Komisi 2 DPRD menyampaikan, kasus PMK yang menyerang Domba Garut hanya tersisa 34 domba saja dan itu sebetulnya mayoritas sudah sembuh. Itu artinya PMK yang menyerang Domba Garut relatif sudah terkendali. Untuk itu, kami DPC HPDKI Kabupaten Garut meminta kepada Kepala Daerah atau Kepala Gugus Tugas Pengendalian PMK untuk segera melakukan upaya upaya khusus agar perekonomian pelaku usaha Domba Garut, pelaku Seni Ketangkasan Domba Garut bisa kembali normal seperti biasanya,” ujar Asep, Senin (25/07/2022).
Asep juga menegaskan, bahwa sesuai dengan data yang didapat dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, bahwa vaksin hanya tersedia untuk Sapi dan Kerbau saja. Artinya, kalau memang demikian, ini tidak ada keberpihakan untuk pelaku usaha Domba Garut.
“Maka dari itu, kita tegaskan kalau sampai hari Rabu besok, tidak ada kebijakan yang berpihak kepada pelaku usaha Domba Garut, maka kita akan menggelar aksi unjuk rasa pada hari Kamis dengan estimasi 5.000 peternak dan pamilon yang ada di Kabupaten Garut, untuk menuntut agar supaya pamidangan domba se-Kabupaten Garut bisa di buka kembali,” tandasnya.
Hal tersebut, imbuh Asep, guna memulihkan kembali perekonomian pelaku usaha Domba Garut.
“Perlu diketahui, dalam seni Ketangkasan Domba Garut yang namnya kesehatan domba sangat di perhatikan, tidak mungkin domba tidak sehat dilagakan di pamidangan,” pungkasnya. (Ndy)
