Wakil Bupati Garut Apresiasi Pendirian Padepokan Pusaka Payung Lodaya Bodas, Atep Goib : Kami Ingin Merawat Warisan Leluhur

HARIANGARUTNEWS.COM – Kecintaannya terhadap seni bela diri pencak silat dibuktikan Atep Pahrudin (50) di kampung halamannya dengan membuka Padepokan Pusaka Payung Lodaya Bodas. Atep yang notabene sudah puluhan tahun meninggalkan daerahnya, kini Ia mengembangkan seni tradisional pencak silat kepada kaum millenial yang ada di Kampung Payung, Desa Sukalilah, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut.

Kepada hariangarutnews.com, sesepuh Padepokan Pusaka Payung Lodaya Bodas ini bertekad mewariskan kebolehannya dalam seni pencak silat kepada anak-anak usia tujuh tahun sampai dewasa. Atep menegaskan, tujuan perguruan bela diri dengan pemerintah sama, yakni membangun sumber daya manusia yang sehat jasmani dan rohani.

”Saya bersama teman-teman pada awal tahun 2022 mengagas untuk mendirikan Padepokan Pusaka Payung Lodaya Bodas ini,” katanya, Jumat (10/06/2022).

Dua kali dalam satu minggu, anak-anak berkumpul di paguron tersebut. Di bawah instruksi Atep Goib, sapaan Atep Pahrudin, sebanyak 20 murid diajarkan jurus-jurus silat andalan Padepokan Pusaka Payung Lodaya Bodas.

”Alhamdulillah anak-anak sangat semangat untuk berlatih setiap minggunya, ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus mengembangkan padepokan ini kedepannya,” jelasnya.

Atep Goib menambahkan, meskipun baru berdiri di awal tahun 2022 lalu, namun Padepokan Pusaka Payung Lodaya Bodas sudah memperlihatkan prestasi yang membanggakan. sebagai bukti, pada bulan lalu Padepokan Pusaka Payung Lodaya Bodas berhasil meraih Juara Harapan II Pasanggiri Pencak Silat se-Garut Utara.

Selain menjuarai pasanggiri pencak silat, para murid dari paguron ini pun kerap diminta tampil diberbagai daerah di sekitar Kabupaten Garut. Pencak Silat, kata Atep, merupakan bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia yang dilaksanakan oleh masyarakat. Perguruan pencak silat yang megembangkan olahraga bela diri ini, patut mendapatkan dukungan dari pemerintah.

“Kami berharap anak-anak ini menjadi cikal bakal pewaris seni budaya leluhur ini agar tidak punah. Pemerintah merupakan pihak yang yang mewadahi, memfasilitasi, dan menggerakkan masyarakat untuk menuju pembangunan sumber daya manusia di bidang olahraga ini. Kami berharap Pemkab Garut memberikan bantuan untuk sarana dan prasarana kepada Padepokan Pusaka Payung Lodaya Bodas ini,” pungkasnya.

Pengurus dan murid Padepokan Pusaka Payung Lodaya Bodas.

Terpisah, sementara Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman mendukung pengembangan pencak silat yang ada di Padepokan Pusaka Payung Lodaya Bodas tersebut. Pasalnya, kata Wabup, seni bela diri merupakan warisan leluhur bangsa yang harus dilestarikan di zaman kekinian.

“Kita harus kembangkan dan lestarikan budaya orang tua dulu. Seperti pencak silat, dulu itu silat adalah silaturahmi. Kemudian ditambah ada gerakan hingga sampai sekarang,” ujar Wakil Bupati Garut.

Helmi mengatakan, zaman dulu ilmu bela diri yang dipelajari adalah pencak silat, hanya saja belum ada namanya. Pahlawan yang sudah gugur dalam merebutkan kemerdekaan Republik Indonesia ilmu bela dirinya adalah pencak silat. Helmi merasa sangat bangga dengan banyaknya budaya olahraga yang ada di Kabupaten Garut. Ia berharap cabang olahraga pencak silat nantinya akan lebih banyak peminatnya sehingga bisa berprestasi dan mengharumkan nama bangsa.

“Contohnya di Kabupaten Garut. Tokoh pejuang Siliwangi banyak yang mengetahui peristiwa pertempuran mempertahankan kemerdekaan di wilayah Kubang Tarogong Kaler dan lainnya. Ilmu bela diri mereka juga pencak silat, artinya sudah sejak dulu silat itu ada. Tinggal sekarang terus melestarikan dan mengembangkan lagi,” jelasnya.

Wakil Bupati Garut menceritakan pernah datang di acara salah satu paguron atau padepokan pencak silat. Disana dirinya mendapatkan suatu ilmu kearifan lokal yang memang diajarkan orangtua.

“Tertib, rapih. Dimana sebelum mengesahkan pendekar yang baru, mereka melakukan selamatan terlebih dahulu. Mendahulukan dan memuliakan tamu undangan, itu yang diajarkan orang tua kita,” pungkas Wakil Bupati Garut. (Igie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *