Peternak Sapi di Wanaraja Garut Alami Kerugian Hingga Miliaran Rupiah, Ini Penjelasan Kades Wanajaya

FOKUS, SEPUTAR JABAR2,123 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak terutama Sapi mengakibatkan kerugian cukup besar bagi para peternak Sapi khususnya di Kabupaten Garut.

Hal tersebut disampaikan Kepala Desa (Kades) Wanajaya Kecamatan Wanaraja, Iip Firman Nurdin. Dimana kata dia, warganya banyak peternak sapi yang saat ini merugi akibat wabah PMK yang menyerang ternak peliharaannya.

“Terkait penanganan PMK di Wanajaya, dimana populasi disini mencapai hampir 800 ekor dengan jumlah peternak sekitar 35 orang,” ujar Iip, Jum’at (10/06/2022).

Kades Wanajaya Wanaraja Garut, Iip Firman Nurdin

Iip menjelaskan, akibat wabah yang melanda yang terjadi di desanya banyak ternak sapi yang dipotong paksa, ada yang meninggal dan yang ditangani pengobatan untuk pemulihan ternak.

“Yang pemulihan saat ini, mulutnya sudah sembuh, tapi kakinya belum, namun kondisinya segar bugar si sapi tersebut,” terang Iip.

Menghadapi Idul Adha, selaku kepala desa saat ini Iip mendorong dinas terkait, bagaimana sapi-sapi yang di Desa Wanajaya difasilitasi dengan adanya surat sehat. Karena menurutnya, berbicara kelayakan sesuai edaran Majelis Ulama Indonesia (MUI), sapi yang PMK kakinya bisa dijual belikan.

“Saya mendorong Dinas Peternakan dalam hal ini, untuk mengeluarkan surat sehatnya kepada para peternak yang ada di Desa Wanajaya, dengan jumlah peternak sekitar 35 orang tadi,” kata Iip.

Iip menyebutkan, di Kecamatan Wanaraja, peternak sapi paling banyak di Desa Wanajaya. Sekitar 800an ekor sapi tersebut tersebar, ada yang memiliki satu atau dua ekor sampai yang memiliki ratusan ekor sapi.

“Saya tanya semua para peternak yang 35 orang ini menurut pengakuannya semuanya merugi. Karena tidak hanya bicara sapi menjadi gemuk, tapi bagaimana sapi ini bisa bertahan hidup. Pengobatan dilakukan, mulai dari kimia sampai dengan herbal. Ini berarti biaya pemeliharaan sapi menjadi naik tidak hanya kebutuhan pakan saja,” paparnya.

Masih kata Kades Wanajaya, dengan kondisi wabah PMK, banyak sapi yang kondisi bobotnya terus menyusut. Bahkan salah satu pengusaha peternak sapi di Wanajaya yang sampai 300 ekor, dalam prediksi perhitungan kerugiannya, satu ekor sapi mencapai Rp10 juta.

“Kalau dihitung semua sapi dengan kerugian yang sama, ini jumlahnya sudah berapa dikali 300 ekor, sudah 3 miliaran kerugian. Makanya saya mohon kepada dinas terkait, segera mengeluarkan surat sehatnya kepada peternak. Karena para peternak jangan terus merugi, tidak bisa menjual sapi-nya karena tidak ada surat sehat,” terang Iip.

Dengan adanya statement Bupati Garut kaitan Lock Down keluar masuk sapi untuk pencegahan penyebaran PMK. Iip menyebutkan, sapi dari peternak di Desa Wanajaya tidak bisa keluar, kemudian yang dari luar Garut masuk ke Desa Wanajaya.

“Saya memohon kepada pemerintah daerah, dalam hal ini pak bupati, bagaimana membantu para peternak sapi di Desa Wanajaya ini,” harap Kades Wanajaya.

Disinggung mengenai kompensasi atau uang kerohiman bagi para peternak sapi yang mengalami kerugian cukup besar akibat PMK. Iip menyampaikan ucapan terima kasih ada kebijakan kepada daerah dengan akan adanya bantuan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) bagi para peternak.

“BTT ini katanya ada sekitar Rp500 juta yang diserahkan kepada Disnakanla, ini kegunaanya untuk uang kerohiman untuk sapi yang mati. Dimana di Desa Wanajaya ini dari populasi yang ada, sapi mati sekitar 5 persen. Ini saya mendorong pak kadis (Disnakanla) juga, bagaimana uang kerohiman ini segera turun, kasihan para peternak,” kata Kades Wanajaya. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *