Ditinggal Kuli Tandur Rumah Hangus Terbakar, Anggota DPRD Garut Respon Cepat Temui Korban di Leuwigoong

HARIANGARUTNEWS.COM – Ditinggal kerja ke sawah, rumah pasangan suami istri, Rosadi dan Ai Nurjanah, warga Kampung Pari RT 02/01 Desa Leuwigoong, Kabupaten Garut hangus terbakar, pada Jum’at (08/04/2022). Diduga kebakaran terjadi dari korsleting arus listrik yang menimbulkan percikan api di ruang kamar.

“Sesuai laporan yang saya terima, kejadiannya kemarin sekitar pukul 08.00 pagi, ketika pemilik rumah pergi bekerja. Yang di rumah hanya ada anak-anaknya yang masih kecil,” ucap Kades Leuwigoong, Andes, Sabtu (09/04/2022).

 

Kondisi rumah korban di Leuwigoong

Ia menyebutkan, dugaan kebakaran terjadi akibat korsleting arus listrik yang menimbulkan percikan api dan terjadi kebakaran.

“Karena tidak ada orang dewasa dirumahnya, api tidak terantisipasi dan membesar membakar seluruh bagian rumah dan isinya,” terangnya.

Bantuan sembako dari Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan

Setelah menerima laporan kejadian, semua terjun ke lokasi, dari pemerintah desa, unsur Forkopimcam, dinas damkar dan lainnya untuk memadamkan kobaran api.

“Hari ini saya juga mengucapkan terima kasih khususnya kepada pak Yudha, telah ikut membantu keluarga korban, mudah-mudahan apa yang diberikan dibalas oleh Allah SWT.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Sosial yang juga telah menyalurkan bantuan. Harapannya, imbuh Kades, korban bisa segera tertangani dan pemerintah desa bersama warga masyarakat akan berjibaku gotong-royong untuk rekonstruksi rumah korban secepatnya.

Anggota DPRD Garut, Yudha Puja Turnawan saat tinjau lokasi pasca kebakaran di Leuwigoong

Ungkapan yang sama disampaikan BPD Desa Leuwigoong, Rizal, atas respon cepat anggota DPRD Garut Fraksi PDI-Perjuangan, Yudha Puja Turnawan. Ia pun menyebutkan, bersama pemerintah desa, LPM dan warga masyarakat setempat, akan bergotong-royong untuk pembangunan kembali rumah korban.

Sementara, korban kebakaran, Ai Nurjanah dan Rosadi menyebutkan, bangunan dan semua isinya tanpa sisa hangus terbakar termasuk dokumen-dokumen kependudukan dan dokumen sekolah milik anaknya.

“Selain rumah juga habis semua isinya, pakaian, perabotan rumah, dokumen-dokumen akta kelahiran, dokumen sekolah dan peralatan sekolah juga habis,” ungkap Ai Nurjanah.

Saat kebakaran terjadi, dirinya sedang kerja di sawah milik orang (Kuli Tandur Tanam Padi) dan suaminya kerja di Kota Garut. Di dalam rumah hanya ada anaknya saja.

“Terima kasih kepada pak Yudha yang sudi menongok saya yang kena musibah. Mudah-mudahan bantuan yang diberikan kepada saya, digantikan lebih berlipat oleh Allah SWT,” ungkapnya.

Ia berharap, rumahnya yang terbakar segera dibangun kembali, agar bisa ditinggali secara normal bersama suami dan ketiga anaknya.

Anggota DPRD Garut, Yudha Puja Turnawan, usai meninjau lokasi dan menyerahkan santunan kepada korban kebakaran berharap, agar pemerintah desa segera berkoordinasi dan pengajuan proposal kepada Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) untuk pengajuan bantuan bahan material untuk korban kebakaran.

Kemudian, lanjut Yudha, pengajuan bisa disampaikan kepada lembaga dana umat Baznas, lalu kemudian CSR Perusahaan seperti Bank BJB dan atau BUMD/BUMN.

“Saya juga meminta pak lurah untuk pengajuan ke Korpri melalui Setda, siapa tahu nanti dari Korpri atau lainnya, dan insyaAllah saya juga tadi baru sembako dan uang tunai. Tadi kata pak lurah, ingin dibangun sebelum lebaran, saya.pun akan menyumbangkan bahan material bangunan. Barusan katanya dari BPD juga mau sumbang bata merah, makanya kita berharap semua bisa gotong-royong agar rumah ini bisa cepat dibangun kembali,” jelas Yudha. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *