Gandeng MUI dan Kemenag, Sat Binmas Polres Garut Gelar Pembinaan Wasbang dan Intoleran Serta Radikalisme

FOKUS, HALO POLISI892 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Sat Binmas Polres Garut, gelar kegiatan pembinaan penguatan Sinergitas Bhabinkamtibmas, penyuluh Agama, Ormas Islam dan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) dalam rangka penguatan Wawasan Kebangsaan (Wasbang), Intoleransi dan Radikalisme di Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Selasa (15/02/2022).

Acara digelar di aula kecamatan, Kampung Cihonje Desa Banjarwangi Kecamatan Banjarwangi Kabupaten Garut. Pembinaan tersebut disampaikan oleh pembicara dari Densus 88 AT Pencegahan Mabes Polri, Sat Binmas Polres Garut, MUI dan Kemenag Garut.

Hadir dalam acara, Densus 88 AT Pencegahan Mabes Polri, Kompol Agus, Ketua MUI Garut KH. Sirojul Munir, Kasat Binmas Polres Garut, AKP Didi Sutardi, Kanit Bintibmas Aipda Umar Taufik S Sos I, Kapolsek Banjarwangi Iptu Amirudin Latif, Kasi Binmas islam Drs. Hendang Sutiana, Pengurus Da’i Kamtibmas polres dan polsek, Sekmat Banjarwangi, bhabinkamtibmas, babinsa, ormas Islam, Ketua yayasan dan ponpes serta peserta sebanyak 75 orang.

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, melalui Kasat Binmas. AKP Didi Sutardi mengatakan, kegiatan tersebut diisi dengan kegiatan pembinaan penguatan sinergitas yang diselenggarakan oleh Densus AT 88 Mabes Polri bekerjasama dengan Sat Binmas Polres Garut dan Kemenag Garut dengan menghadirkan pemateri MUI Garut KH. Sirojul Munir.

Kompol Agus dari Densus 88 AT Pencegahan Mabes Polri, yang menjadi pemateri, dalam arahan pembinaannya menyampaikan terkait pembekalan wawasan kebangsaan, ideologi negara, moderasi beragama dan Islam Washatiyah sebagai penguatan sinergitas antara bhabinkamtibmas, penyuluh agama Islam, Ormas Islam dan pimpinan pondok pesantren.

Kegiatan tersebut ditujukan sebagai upaya meningkatkan ketangguhan ideologi dari suatu wilayah yang berbasis pada kekuatan lokal yang saling menguatkan( Kampung tangguh ideologi) dan saling bertoleransi.

Sementara, Kasat Binmas Polres Garut, AKP Didi Sutardi, menyampaikan program Kapolres Garut yakni Ngariung Kamtibmas. Didi mengungkapkan, bahwa kegiatan Ngariung Kamtibmas ini akan dilakukan di seluruh wilayah di Kabupaten Garut.

Kasat Binmas Didi juga mengungkapkan, agenda yang terkandung dalam program Ngariung Kamtibmas tersebut, pertama adalah sistem pencegahan kejahatan, kemudian intoleransi.

“Ini artinya kita harus bisa saling menghormati satu sama lain guna menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif,” ucap Didi.

Selanjutnya, kata Didi, dalamh hal penegakan protokol kesehatan Covid-19. Semua harus bisa saling menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Selain itu, Kasat Binmas juga menyampaikan terkait layanan masyarakat berbasis online di Polres Garut, yakni Aplikasi smart SPKT dan percepatan Vaksin. Dan baru-baru ini Polres Garut juga telah mengukuhkan Da’i Kamtibmas se-Kabupaten Garut

“Semoga keberadaannya bisa membantu tugas Polri dan menyejukan masyarakat,” harap AKP Didi.

Ditempat yang sama juga, Ketua MUI Garut, KH Sirojul Munir yang hadir memberikan materi, memberikan arahan dalam kemampuan menerapkan agama dan jalur kultural yang tidak berpolitik. Di Indonesia, kata Sirojul Munir, yang paling berkontribusi ada pada kultural adanya Ormas Islam yang ingin memajukan Islam.

“Kita dalam beragama ini ada yang memunculkan simbolnya saja dan ada juga yg memunculkan substansinya saja. Kita tidak menginkan simbolnya saja dalam beragama tetapi harus ada substansinya dan inmateri dalam mengembangkan keagamaan. Adanya satu pemahan,” tutur Ketua MUI.

Menurutnya, agama itu bagaimana pola pikir orang jangan materialistis tetapi harus ada subtansinya dan inmateri. Tidak ada semua agama yang membolehkan pencurian, membolehkan asusila. Semua agama mempunyai prinsip universal substansi yang sama.

“Rosullullah dalam menyebarkan agama menggunakan Piagam Madinah atau kesepakatn bersama menyepakati yang halal dan yang haram, apa yg boleh dilakukan dan yang tidak. Kita bersyukur lahir di Indonesia, karena tidak ada pada Pancasilla yang bertentangan dengan agama, sampai dengan kegiatan keagamaan kita pun di fasilitasi dengan Undang Undang. Qur’an dan Hadist itu menjadi Sumber Hukum bagi umat Islam,” tandas Ketua MUI Garut. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *