HARIANGARUTNEWS.COM – Dengan jargon “Ti Asep, Ku Asep, Keur Indonesia”, Paguyuban Asep Dunia (PAD) adalah gerakan organisasi yang bertujuan mempertemukan para pemilik nama Asep di seluruh Dunia untuk bersilaturahmi dan mengaktualisasikan diri secara konkret agar berdaya dan bermanfaat bagi masyarakat.
Dilansir dari Wikipedia, sejak 2015 lalu, PAD mengalami progresivitas yang sangat hebat. Nama PAD melambung tinggi dan menjadi perbincangan masyarakat. Hal ini karena pengurus PAD melakukan gebrakan baru untuk menjadikan paguyuban yang gaul, bertaraf internasional, mandiri dan bermanfaat bagi anggotanya.
Tak terkecuali di Kabupaten Garut, organisasi nama tersebut terbilang sangat masif dalam setiap kegiatannya. Seperti tampak pada Minggu (29/08/2021), dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) para pengurus dan anggota PAD giat melaksanakan bhakti sosial dengan menyalurkan santunan pembangunan mesjid Al-Jihad di Kampung Babakan, Desa Cisaat, Kecamatan Kadungora.
Hadir dalam acara, Wakil Presiden PAD Pusat, Asep Jaelani, Ketua DPW Priangan Timur, Asep Al Garuti, Dewan Pembina PAD DPD Kabupaten Garut, Asep Rukmana, Ketua PAD DPD Kabupaten Garut, Asep Muhidin, Wakil Ketua PAD DPD Kabupaten Garut Asep Mulyana beserta pengurus dan anggota PAD lainnya.
Disela-sela kegiatan, Ketua PAD DPD Kabupaten Garut, Asep Muhidin mengatakan, kegiatan yang digelar merupakan bagian dari program Divisi Keagamaan dengan menyalurkan bantuan santunan kepada pengurus DKM Al-Jihad. Dikatakan Dia, kegiatan ini juga sekaligus ajang silaturahmi para pengurus PAD.
“Alhamdulillah, pada hari ini PAD Garut melalui Divisi Agama telah menyalurkan bantuan untuk pembangunan mesjid kepada DKM Al-Jihad. Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran PAD dan anggota yang telah menyisihkan rezekinya semoga menjadi berkah dan semua kebaikan dibalas oleh Allah SWT,” ungkap Asep Muhidin.
Selain itu, kata dia, guna meningkatkan taraf ekonomi, pengurus PAD berkomitmen untuk mendukung anggotanya dalam mewujudkan pencapaian berbagai bidang wirausaha dengan memberikan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti. Program-program ini, imbuhnya, merupakan upaya mendorong pelaku ekonomi yang ada di paguyuban untuk terus mengembangkan kreativitasnya, juga memotivasi mereka agar tetap optimistis di masa pandemi Covid-19, tandasnya.
Pada kesempatannya, Dewan Pembina PAD DPD Kabupaten Garut, Asep Rukmana berharap disamping membangun program-progam yang telah dicanangkan, para jajaran pengurus dan anggota PAD juga harus konsisten menjalankan roda organisasi dengan penuh rasa kekeluargaan dan kekompakan.
“Meski hanya diikatkan oleh nama, rasa memiliki dan kebersamaan yang sama-sama kita bangun ini menjadi sebuah instrumen penting dalam menjalankan roda aktivitas di Paguyuban Asep Dunia (PAD) Garut. Saya berharap, program Agama, Sosial, Ekonomi, dan Pendidikan (ASEP) seperti halnya pada santunan ke DKM Al-Jihad ini dapat memberikan manfaat bagi keberlangsungan PAD dan masyarakat luas,” tandas Dewan Pembina PAD DPD Kabupaten Garut.
Sementara, Wakil Presiden PAD Pusat, Asep Jaelani yang juga menjabat sebagai Sekretaris di Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Garut dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan bhakti sosial yang digelar pengurus dan anggota PAD DPD Garut. Jika dahulu nama Asep terkesan sebagai nama yang pasaran, katanya, maka melalui paguyuban ini dia berharap para pemilik Asep dapat memberikan kontribusi yang positif bagi lingkungan.
“Dimasa pandemi ini, kami merasa bersyukur bisa berbagi kepedulian dengan DKM Al-Jihad semoga ini menjadi wasilah kebaikan menuju jalan surganya Allah SWT. Tak hanya itu, saya turut bahagia karena para pengurus PAD DPD Garut telah menempatkan program divisi agama menjadi pondasi fundamental yang patut diapresiasi,” ujar Wapres PAD.
Asep Jaelani menambahkan, saat ini tercatat terdapat lebih dari tujuh ribu orang para pemilik nama Asep di Kabupaten Garut. Dulu, kata dia, namanya disingkat A titik Jaelani, dan kurang berani memunculkan nama Asep. Berbeda dengan sekarang, dirinya lebih percaya diri untuk melibatkan nama depan Asep dalam berbagai aktivitas karena namanya dimiliki sejuta umat.
“Jujur, dulu saya merasa malu memperkenalkan diri dengan nama Asep. Tapi sekarang lain cerita, bahkan kita PAD dari Garut berhasil menyatukan nama Asep seluruh Indonesia pada acara Halal Bihalal (HBH) Paguyuban Asep Dunia yang digelar di Pendopo tahun 2019 lalu, dan momentum itu menjadi catatan tersendiri bagi kita semua karena baru pertama kali pengurus PAD menggelar acara tersebut,” pungkasnya. (Igie)
