Tropicana Slim Bersama PKK Jawa Barat Ajak Masyarakat Tetap Sehat Saat Masa Pandemi Melalui Edukasi Kesehatan Virtual

FOKUS554 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Dalam rangka memperingati World Diabetes Day (Hari Diabetes Sedunia), tahun ini Tropicana Slim Bersama PKK Jawa Barat mengajak masyarakat Jawa Barat untuk tetap sehat dimasa pandemi dengan mengadakan edukasi Kesehatan virtual dengan tema Jaga Asupan Gula Garam Lemak (GGL). Kamis (19/08/21).

Sebagai Brand yang selama lebih dari 40 tahun konsisten menginspirasi keluarga Indonesia hidup sehat melalui serangkaian produk sehat dan bercita rasa tinggi, Tropicana Slim konsisten mengajak keluarga Indonesia cegah diabetes sejak dini melalui cek gula darah secara berkala, aktif bergerak, menjaga pola makan serta edukasi batasi asupan gula.

Kegiatan road to World Diabetes Day ini dimulai dengan sambutan dan pembukaan oleh Ibu Atalia Praratya selaku Ketua TP PKK provinsi Jawa Barat. Selain Ibu Atalia hadir pula dr. Siska Gerfianti, M.H.Kes., Sp.DLP yang juga menjabat sebagai Ketua Pokja IV PKK Jawa Barat. Serta Ibu Annice Manthovani sebagai Brand Associate Tropicana Slim.

Sebanyak 353 peserta perwakilan PKK Jawa Barat dari 27 kota/kab hadir di acara pembukan Road To World Diabetes Day Jawa Barat. Para peserta mengikuti eduaksi virtual kesehatan serta berbagai kegiatan yang seru dan edukatif, seperti yel-yel dan lomba pantun seputar Gula Garam Lemak. Sesi edukasi disampaikan langsung oleh Ibu Felicia Kertawidjaja sebagai Manager Nutrifood Research Center.

Dikatakan Felicia Kertawidjaja, saat ini diabetes masih menjadi momok yang perlu dilawan dan dicegah secara serius oleh masyarakat. Bukan hanya jumlahnya yang semakin tinggi di Indonesia, usia penderita diabetes khususnya diabetes tipe 2, juga sudah semakin muda dalam beberapa tahun terakhir.

” Berdasarkan data Riskesdas 2013, 90% dari total kasus diabetes merupakan diabetes tipe 2, yang umumnya terjadi pada orang dewasa, namun beberapa tahun terakhir makin banyak ditemukan pada usia dewasa muda di bawah 30 tahun bahkan pada anak-anak dan remaja. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan yang tepat terkait pencegahan diabetes di keluarga, ditambah lagi anak-anak yang suka jajan makan kurang sehat dan tinggi gula serta kurang aktivitas fisik, sehingga mengakibatkan anak berpotensi memiliki berat badan berlebih atau obesitas yang membuat mereka makin berisiko menderita diabetes, ” terang Felicia.

Lanjut dikatakan Felicia, Inilah mengapa edukasi terkait diabetes sejak dini sangat penting di keluarga, baik kepada ayah, ibu, maupun anak, agar seluruh anggota keluarga Indonesia bisa sadar dan tahu cara yang tepat mencegah dan melawan diabetes. Jika tidak ditangani dengan baik, menurut World Health Organization, angka kejadian diabetes diprediksi akan melonjak hingga 21,3 juta jiwa pada 2040.

Selain itu, dukungan seluruh keluarga sangat diperlukan bagi anggota keluarga yang sudah menyandang diabetes, seperti mengantarkan berobat, mengingatkan untuk selalu minum obat dan menyediakan makanan sehat, sehingga kadar gula darah dapat terkontrol baik dan penderita diabetes dapat terhindar dari komplikasi-komplikasi yang mengancam nyawa maupun menurunkan kualitas hidup. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *