Imbas PPKM Darurat, Penjual Hewan Qurban di Garut Sepi Pembeli

FOKUS758 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Bertepatan dengan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat akibat meningkatnya kasus Covid-19, penjualan hewan qurban di Kabupaten Garut masih sepi pembeli menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 H/2021 M.

Hal ini diungkapkan Wisnu (31), salahsatu penjual hewan qurban jenis domba di Rumah Domba Garut Pusaka, Jalan Ciateul, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Ia harus mengelus dada lantaran ternak Domba Garut yang biasanya terjual hingga ratusan, kini hanya beberapa ekor yang terjual.

“Menjelang Idul Adha biasanya sampai ratusan ekor, kalau sekarang baru laku sebelas ekor. Kalau harganya bervariasi, tapi paling laku satu ekornya Rp2,5 juta,” ungkap Wisnu saat ditemui hariangarutnews.com, Jum’at (09/07/2021).

Wisnu mengaku Idul Adha tahun ini sepi pembeli.

Ia juga mengeluhkan, sejak diberlakukannya PPKM Darurat, pembeli yang datang ke lokasi baik warga Garut maupun dari luar kota menjadi berkurang karena kesulitan akses.

“Biasanya pembeli ke kandang disini, kalau dulu yang paling jauh ada dari Cirebon. Namun sejak adanya peyekatan jalan, pembeli menjadi berkurang,” ujarnya.

Jumlah Domba Garut dikandangnya lanjut Wisnu, bisa mencapai 300 ekor sebelum pandemi bergulir, namun saat ini hanya ada 60 ekor.

“Sudah dua tahun penjualan domba qurban ini jelek, sekarang ada enampuluh di kandang, biasanya disini tigaratus ekor,” kata Wisnu.

Namun, di tengah menurunnya penjualan, tidak serta menurunkan semangatnya untuk berusaha, selain menjual hewan qurban, ia juga menerima pemotongan hewan qurban dan aqiqah ditempat hingga pembeli menerima siap saji.

“Bisa juga qurban disini, motongnya sama kiyai boleh, sekarang baru ada tiga orang mau motong disini, jadi ke rumah tinggal dibagikan. Buat aqiqah juga ada, yang matang juga ada,” paparnya.

Ia berharap pandemi Covid-19 segera berlalu dan usahanya berjualan ternak Domba Garut bisa berjalan lancar kembali, agar bisa menghidupi keluarga.

“Mudah-mudahan seperti dulu lagi, usaha lancar, pembeli banyak, saya kan butuh buat makan sehari-hari,” pungkasnya. (Nur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *