Ditinggal TKW Ke Arab Saudi, Warga Wanaraja Garut Ini Jadi Sasaran Pembunuh Sadis

FOKUS8,201 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Kedatangan jenazah Weni Tania (21) warga Desa Sindangratu, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, yang merupakan korban pembunuhan sadis dan mayatnya ditemukan di sungai Muncang Lega Desa Tegalpanjang, Sucinaraja, tiba dirumah duka dan disambut isak tangis oleh keluarga, di Kampung Ciloa Tengah RT 03/03 Desa Sindangratu, Kecamatan Wanaraja, pada Sabtu (06/02/2021) siang.

Nampak sejumlah kerabat dan tetangga menenangkan saudara dan keluarga korban yang terus-menerus menangis bahkan ada juga yang pingsan mengetahui keluarganya tewas secara tragis dan mengenaskan. Sebelumnya, korban dievakuasi dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut untuk dilakukan otopsi.

Namun berdasarkan informasi yang diterima hariangarutnews.com, untuk mempercepat proses penyelidikan, pihak kepolisian membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Sartika Asih Bandung untuk menjalani serangkaian proses visum hingga autopsi. Setibanya dirumah, keluarga dan kerabat almarhumah yang menjadi korban pembunuhan, jrnazah disholatkan dan pengurusan pemakaman.

Kepala Desa (Kades) Sindangratu, Yuyu Sunia, saat diwawancarai awak media menuturkan, almarhumah Weni merupakan warganya dan sekilas menceritakan keseharian warganya tersebut. Kades Yuyu, juga mengaku, ia mendapat laporan dari Kepala Dusun (Kadus) terkait penemuan mayat.

“Setelah diselidiki, ternyata itu adalah warga kami yang bernama Weni Tania, warga kampung Ciloa Tengah RT 03/03 Desa Sindangratu,” tutur Kades.

Almarhumah Weni ini, lanjut Kades, adalah karyawan perusahaan bulu mata, namun sudah hampir 10 hari Weni berhenti dari pekerjaannya. Selama ini, kata Yuyu, almarhumah tinggal bersama bibinya karena ayahnya sudah almarhum dan ibunya berada di luar negeri (Arab Saudi).

“Sampai saat ini belum ada yang dicurigai dan titik terang terkait kematian Weni,” ucapnya.

Ditambahkan Kades Yuyu, usai pemakaman ia telah melakukan komunikasi melalui sambungan seluler dengan ibunya Weni, Nurjanah (42) di Arab Saudi.

“Barusan di telpon ibu Nurjanah berharap, atas nama keluarga, terkait dengan yang terjadi terhadap anaknya, ia meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini secepatnya. Jika memang anaknya terbukti dibunuh, ia ingin pelaku dihukum dengan hukuman yang setimpal,” kata Kades Yuyu, usai komunikasi via seluler dengan ibu korban. (Irwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *