Dua Nakes Meninggal Karena Covid, Karnoto : Saya Minta Faskes Petakan Karyawan Sesuai Status Kesehatannya

FOKUS941 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Hanya berselang kurang dari satu bulan dua nakes yang nota bene satu bidan Puskesmas dan satu perawat rumah sakit meninggal dunia. Meninggalnya perawat RSUD dr Selamet Garut atas nama Sofwan Ambari, Skep Ners, pada Jumat (05/02/2021) lalu telah menimbulkan duka yang mendalam pada keluarga besar tenaga kesehatan khususnya di RSUD dr Selamet. Hal ini telah menambah deretan panjang korban berjatuhan karna ganasnya Covid-19 di Kabupaten Garut.

Wakil Ketua Komisi 4 DPRD Garut Karnoto, Skep MSi, angkat bicara, dan menyampaikan belasungkawa.

“Saya sampaikan bela sungkawa yang setinggi tingginya atas meninggalnya saudara dan sahabat kami perawat RSUD, Sofwan Ambari SKep Ners, semoga almarhum tenang di alam baka dan mendapat tempat mulia di sisi Alloh SWT,” ungkap Karnoto, yang sekaligus sebagai Ketua PPNI Garut wadah tempat para perawat berhimpun.

Dijelaskan Karnoto, rilis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, per 5 Pebruari 2021, bahwa ada 760 tenaga kesehatan yang telah terpapar Covid-19 dengan dua diantaranya telah meninggal. Sementara, lanjut ia, rilis terbaru dari Gugus Tugas Covid-19 kabupaten, menyampaikan bahwa 6.633 orang telah terkonfirmasi positif Covid-19, 226 orang meninggal, 5.122 sembuh, 927 orang isolasi mandiri dan 358 dalam perawatan di Rumah Sakit.

“Hari ini penularan Covid-19 di Garut semakin tidak terkendali, semua kecamatan sudah terpapar Covid-19 dan hampir semua tenaga kesehatan di Faskes sudah terpapar. Ini semua karna sikap dan perilaku masyarakat yang tidak taat dalam menerapkan protokol kesehatan dan juga karna keterbatasan pemerintah dan negara dengan segala perangkatnya untuk membatasi laju penularan Covid 19,” terang Karnoto.

Guna menghentikan penularan, lanjut Karnoto, pemerintah telah mencanangkan Vaksinasi Sinovac secara bertahap bagi seluruh masyarakat, namun tahap pertama baru diperuntukkan bagi tenaga kesehatan pada awal Februari lalu. Mengingat, sambungnya, keterbatasan jumlah vaksin dan proses pengadaannya secara bertahap.

“Maka dipastikan perlu waktu beberapa bulan bahkan tahun kedepan agar semua masyarakat Indonesia mendapatkan vaksinasi Covid 19,” jelasnya.

Karna itu, Karnoto memberikan rekomendasi, vaksinasi telah dimulai namun baru sebatas tenaga kesehatan dan pelayan publik. Maka, kata ia, angka penularan mungkin belum langsung turun.

“Kami minta masyarakat tetap patuhi Protokol Kesehatan 5M, serta pemetaan SDM di lingkungan Fasilitas Kesehatan. Kami meminta semua Faskes memeriksa dan menganalisa status kesehatan Nakesnya, karyawan yang memiliki Komorbid (penyakit

Dua Nakes Meninggal Karena Covid, Karnoto : Saya Minta Faskes Petakan Karyawan Sesuai Status Kesehatannya

HARIANGARUTNEWS.COM – Hanya berselang kurang dari satu bulan dua nakes yang nota bene satu bidan Puskesmas dan satu perawat rumah sakit meninggal dunia. Meninggalnya perawat RSUD dr Selamet Garut atas nama Sofwan Ambari, Skep Ners, pada Jumat (05/02/2021) lalu telah menimbulkan duka yang mendalam pada keluarga besar tenaga kesehatan khususnya di RSUD dr Selamet. Hal ini telah menambah deretan panjang korban berjatuhan karna ganasnya Covid-19 di Kabupaten Garut.

Wakil Ketua Komisi 4 DPRD Garut Karnoto, Skep MSi, angkat bicara, dan menyampaikan belasungkawa.

“Saya sampaikan bela sungkawa yang setinggi tingginya atas meninggalnya saudara dan sahabat kami perawat RSUD, Sofwan Ambari SKep Ners, semoga almarhum tenang di alam baka dan mendapat tempat mulia di sisi Alloh SWT,” ungkap Karnoto, yang sekaligus sebagai Ketua PPNI Garut wadah tempat para perawat berhimpun.

Dijelaskan Karnoto, rilis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, per 5 Pebruari 2021, bahwa ada 760 tenaga kesehatan yang telah terpapar Covid-19 dengan dua diantaranya telah meninggal. Sementara, lanjut ia, rilis terbaru dari Gugus Tugas Covid-19 kabupaten, menyampaikan bahwa 6.633 orang telah terkonfirmasi positif Covid-19, 226 orang meninggal, 5.122 sembuh, 927 orang isolasi mandiri dan 358 dalam perawatan di Rumah Sakit.

“Hari ini penularan Covid-19 di Garut semakin tidak terkendali, semua kecamatan sudah terpapar Covid-19 dan hampir semua tenaga kesehatan di Faskes sudah terpapar. Ini semua karna sikap dan perilaku masyarakat yang tidak taat dalam menerapkan protokol kesehatan dan juga karna keterbatasan pemerintah dan negara dengan segala perangkatnya untuk membatasi laju penularan Covid 19,” terang Karnoto.

Guna menghentikan penularan, lanjut Karnoto, pemerintah telah mencanangkan Vaksinasi Sinovac secara bertahap bagi seluruh masyarakat, namun tahap pertama baru diperuntukkan bagi tenaga kesehatan pada awal Februari lalu. Mengingat, sambungnya, keterbatasan jumlah vaksin dan proses pengadaannya secara bertahap.

“Maka dipastikan perlu waktu beberapa bulan bahkan tahun kedepan agar semua masyarakat Indonesia mendapatkan vaksinasi Covid 19,” jelasnya.

Karna itu, Karnoto memberikan rekomendasi, vaksinasi telah dimulai namun baru sebatas tenaga kesehatan dan pelayan publik. Maka, kata ia, angka penularan mungkin belum langsung turun.

“Kami minta masyarakat tetap patuhi Protokol Kesehatan 5M, serta pemetaan SDM di lingkungan Fasilitas Kesehatan. Kami meminta semua Faskes memeriksa dan menganalisa status kesehatan Nakesnya, karyawan yang memiliki Komorbid (penyakit penyerta) atau kondisi fisik mental yang lemah dan semakin parah jika terpapar, mohon tidak ditempatkan pada front paling depan berhadapan langsung dengan kasus Covid-19, agar penularan bisa segera turun dan tidak lagi memakan banyak korban,” pungkasnya. (YB)

penyerta) atau kondisi fisik mental yang lemah dan semakin parah jika terpapar, mohon tidak ditempatkan pada front paling depan berhadapan langsung dengan kasus Covid-19, agar penularan bisa segera turun dan tidak lagi memakan banyak korban,” pungkasnya. (YB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *