Bergulat dengan Misi Kemanusiaan, Staf Baznas Tanggap Bencana Garut Ini Kerap Hadir Ditengah Bencana

FOKUS625 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Sejumlah relawan dari berbagai instansi kebencanaan di Kabupaten Garut baik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, Baznas Tanggap Bencana (BTB), ACT, maupun relawan dari Partai Politik dan LSM/Ormas seringkali berada di lokasi bencana kala musibah melanda.

Tak terkecuali Ahmad Saeful Rohman (23). Pria tambun asal Kecamatan Bayongong ini merupakan Staf Tanggap Bencana di Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Garut, dirinya kerap terlibat di berbagai aksi kemanusiaan dan hingga saat ini masih aktif dalam menjalani kegiatannya untuk menolong sesama.

Eful, sapaan akrabnya, sering hadir bersama relawan lainnya ditengah-tengah bencana kala melanda Kabupaten Garut. Mulai bencana banjir, longsor, kebakaran hingga penyemprotan desinfektan guna menekan penyebaran Covid-19 serta kegiatan kemanusiaan lainnya.

Staf Baznas Tanggap Bencana (BTB) Kabupaten Garut, Ahmad Saeful Rohman (paling kiri) saat berkordinasi musibah longsor dengan Camat Singajaya, Budiman Rahayu AP, Jumat (08/01/2021).

“Menjadi relawan dalam misi kemanusiaan bukanlah cita-cita, namun merupakan panggilan jiwa yang dilakukan dengan senang, semangat untuk bisa membantu masyarakat yang membutuhkan. Jika tidak merupakan panggilan jiwa pastinya akan malah menjadi kegiatan yang susah,” ujar Eful, disela-sela kegiatannya mengevakuasi korban longsor di Kecamatan Singajaya, Jumat (08/01/2021).

Dia mengungkapkan, keberadaanya menjadi staf Baznas Tanggap Bencana di Baznas Kabupaten Garut yakni untuk melakukan upaya penyelamatan secara cepat dan tepat untuk mengurangi jumlah korban, bantuan kebutuhan dasar untuk mengembalikan kemandirian korban, serta membantu pembangunan kembali sarana prasarana yang rusak akibat bencana.

“Sesuai intruksi dan arahan pimpinan, BTB berusaha membantu meringankan beban para korban bencana, baik itu banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kebakaran dan seterusnya. Hal itu untuk dapat memberikan respon cepat terhadap bencana di lokasi sekitar tempat tinggal korban. Sejak berdiri pada Juni 2016, Baznas telah merespon ratusan kali bencana di setiap daerah yang ada di Kabupaten Garut khususnya,” terangnya.

Seorang relawan, lanjut Eful, harus memiliki sejumlah pengetahuan dalam mensikapi kondisi saat terjun di lokasi bencana. Untuk itu, dirinya kerap mengikuti pelatihan-pelatihan guna menambah pengetahuannya kemudian sebagai bekal saat berada di lokasi bencana. Hal lain yang menyenangkan baginya saat menjadi relawan adalah bisa dipertemukan dengan relawan dari komunitas atau lembaga lain.

Sementara, Ketua Baznas Kabupaten Garut, Rd H Aas Kosasih S Ag M Si mengatakan relawan Baznas Tanggap Bencana siap di tugaskan apabila terjadi bencana alam. Selain menyiapkan Sumber daya manusia, Banzas juga tentunya turut membantu mengirimkan logistik ke lokasi bencana.

“Meski ada lembaga lain yang lebih intens menangani bencana, BTB juga melakukan assessment untuk pendataan, kebutuhan apa yang sangat mendesak dibutuhkan warga di beberapa titik-titik bencana agar warga yang membutuhkan bantuan dapat segera tertangani kebutuhannya,” ungkap Ketua Baznas Kabupaten Garut. (Gie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *