Pasien Tunadaksa Buerger Disease di Sukarame Bayongbong Garut, Kapus Cilimus : Pasien dalam Perawatan Puskesmas

FOKUS1,967 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Terkait warga Kampung Batara RT 01/07, Desa Sukarame, Kecamatan Banyongbong, Kabupaten Garut, Agus alias Egi (47), yang tunadaksa karena penyakit gula yang di deritanya hampir 10 tahun. Kepala Puskesmas Cilimus, Kecamatan Banyongbong, Kusyanadi SKM, angkat bicara dan menjelaskan kronologis penyakit yang bersangkutan, dan selama ini dalam pemantauan, perawatan pihak medis Puskesmas Cilimus.

Kepala UPT Puskesmas (Kapus) Cilimus Kusyanadi, SKM, menuturkan, di hari ini pun menugaskan kepada dr R Ghianesya Gantina selaku Dokter Fungsional dan Gina Andriana, Amd Kep, sebagai perawat, untuk melakukan home visit kepada pasien atas nama Agus yang beralamat di Kampung Batara RT 01/07, Desa Sukarame, setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang.

Dijelaskannya, mengenai kronologis pasien, dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik diagnosa Buerger Disease. Hasil anamnesa pasien bahwa terjadi kecelakaan kendaraan bermotor pada tahun 2010, kemudian dibawa ke rumah sakit dan dilakukan amputasi pertama pada tahun 2011 di kaki kiri.

“Setelah dilakukan amputasi, pasien mengalami keluhan ujung-ujung kaki kanan menghitam, kemudian pasien melakukan kontrol kembali ke rumah sakit dengan diagnosa Buerger Disease, sehingga harus dilakukan amputasi kedua pada tahun 2012 di kaki kanan,” paparnya, Selasa (26/05).

Lanjut dijelaskan Kapus Cilimus, setelah dilakukan amputasi yang kedua, pasien kembali mengalami keluhan adanya penghitaman pada ujung jari seluruh tangan kiri, dan lagi pasien kontrol kembali ke rumah sakit, dengan diagnosa yang sama sehingga harus kembali di amputasi ketiga kali pada tahun 2013 di tangan kiri.

“Telah dilakukan penyuluhan untuk menurukan resiko Buerger disease antara lain, mengkonsumsi makanan sehat, melakukan pemeriksaan rutin dan rutin berolahraga serta Istirahat yang cukup,” tuturnya.

Kusyanadi juga menambahkan, untuk masalah alat kesehatan, obat dilain sebagainya, kalau misalkan sudah habis tinggal konfirmasi ke pihak Puskesmas untuk disuplay kembali.

“Masalah obat, perban, kalau sudah habis tinggal konfirmasi ke Puskesmas, apa bila ada obat yang harus di tebus tinggal sampaikan ke Puskesmas untuk dibantu pengadaannya,” pungkasnya. (Ndy-TN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *