Catatan Redaksi : Tindakan Plagiarisme, Cerminan Tumpulnya Kreatifitas Seorang Jurnalis

FOKUS2,129 views

Oleh : Tata E. Ansorie (Pimpinan Umum Harian Garut News)

HARIANGARUTNEWS.COM – Jurnalis saya mengeluh, karya-karya tulisannya kerap dicomot oleh orang lain, hanya judul dan teras berita yang sedikit direkayasa sementara isi tulisan “nyeples” tulisan karyanya.

Menjamurnya media online dewasa ini, saya pun cukup “barieuk” membacanya, karena rata-rata isi berita itu-itu juga.

Kebebasan pers melahirkan media yang tak terbendung keberadaanya, sehingga para jurnalis dituntut kreatifitas dan mampu melahirkan karya yang beda.

Tindakan plagiarisme, merupakan cerminan tumpulnya kreatifitas dari seorang jurnalis. Mengutip perkataan Anthonius Jimmy Silalahi (Anggota Dewan Pers), tindakan plagiarisme dalam kegiatan jurnalistik dapat dikenakan sanksi pasal berlapis.

Hal ini dikarenakan adanya oknum terutama dari media online yang melakukan tindakan plagiarisme dengan memuat konten berita hasil jiplakan karya orang lain tanpa meminta izin, bahkan tidak mencantumkan sumbernya.

Dulu ketika masih aktif, saya diuntungkan situasi, sedikitnya jumlah media (khususnya di Garut), juga jurnalisnya yang aktif bisa dihitung jari.

Di era itu, karakter tulisan masing-masing jurnalis memang mudah dikenali. Sebut saja, kang Usep Romli dan Ririn (PR), kang Aep Hendy, kang Anang (Priangan), kang Jamjam, kang Jaenal (Radar), Rommy (Sindo), Inul (Inilah Koran), Yosef Nasrulloh (Garoet Pos) dan beberapa kawan yang belum disebutkan.

Mereka memiliki gaya tulisan yang khas mengalir dan bisa dikenali. Apalagi Rommy (Sindo) dan almarhum kang Edi Effendi (Priangan), naluri menulisnya tajam, mudah diterka, sekalipun tanda penulisnya hanya menggunakan kode angka bukan nama.

Lebih ditarik sedikit mundur, ada pak Sony MS, pak Mustafa Fatah, pak Naryana. Senior-senior ini jika dibaca karya tulisannya, “ngaguluyur”, renyah layak menjadi panutan untuk ditiru.

Saat ini para kuli tinta mungkin jauh lebih maju dan canggih, selain fasilitas teknologi yang tersedia, juga kompetisinya yang ketat sehingga mereka dituntut lebih kreatif.

#SelamatBerkarya
#HindariPlagiat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *