Mulai Tinggalkan Bank Emok, Masyarakat Garut Kini “Mesra” dengan BJB

FOKUS3,760 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Menjamurnya Bank Emok di wilayah Kabupaten Garut, banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendapatkan kemudahan pinjaman uang dengan jaminan istilah tanggung renteng, tanpa disadari terjerat dengan kesulitan oleh penyedia jasa keuangan tersebut, karena dengan bunga yang diatas rata-rata perbankan. Hal ini menjadi perhatian serius dari pihak Bank Jabar Banten (BJB) Cabang Garut, dengan meluncurkan program “bjb Masyarakat Ekonomi Sejahtera”, atau “bjb Mesra”, yakni pinjaman tanpa bunga dan anggunan bagi masyarakat tidak mampu.

Pantauan media, bjb Cabang Garut telah melaksanakan pertemuan dengan penerima manfaat program bjb Mesra dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Ath Thohiriyah Kampung Samarang Boboko, Desa Samarang, Kecamatan Samarang, dan DKM At Taufiq Kamoung Hanjuang, Desa Hergarmanah, Kecamatan Bungbulang.

“Melalui program ini, selain menambah pinjaman modal untuk usaha, masyarakat juga dapat menambah pengetahuan dan kemampuan berupa pelatihan manajemen usaha dan pelatihan mengelola keuangan,” ucap Dimas, Senior Account officer UMKM bjb Garut, Selasa (04/02).

Dikatakan Dimas, produk bjb Mesra dilatar belakangi fenomena sosial di masyarakat khususnya daerah yang minim akan akses pembiayaan, sehingga terjerat dengan pinjaman informal dengan bunga yang sangat tinggi. Keunggulan produk bjb Mesra ini, kata Dimas, selain dari sisi bunga, masyarakat juga diberikan pelatihan, untuk melatih kemampuan dan pengetahuan pengelolaan keuangan dan managemen usaha.

“Di Kabupaten Garut bank bjb bekerjasama dengan Dewan Mesjid Indonesia dan beberapa Instansi Pemerintah dan swasta serta beberapa komunitas dalam hal penyaluran bjb mesra. Dengan harapan penyaluran bjb mesra tepat sasaran, sesuai amanat dari Gubernur Jawa Barat agar bank bjb mempunyai target market yang lebih luas dan menyentuh lapisan masyarakat terkecil,” beber Dimas.

Sampai saat ini, lanjut Dimas, jumlah penyaluran bjb mesra tersebar di Kecamatan Malangbong, Karangpawitan, Pameungpeuk, Samarang dan Bungbulang, dengan jumlah 8 DKM, terdiri 118 Orang, 19 kelompok masyarakat dengan total Outstanding Rp267,5 juta, dengan rata-rata plafond perorang Rp2 juta, target sasarannya adalah daerah-daerah terpencil yang memang sulit mendapatkan akses perbankan.

“Saat ini juga masih di proses 11 DKM dari 6 Kecamatan yaitu Karangpawitan, Bungbulang, Malangbong, Cisurupan, Samarang dan Banjarwangi. Diharapkan Februari ini bisa terealisasi dengan baik” pungkasnya. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *