Menjelang Akhir Tahun UPT Puskesmas Cimaragas Bersama Forkorpimcam Sidak ke Minimarket dan Apotek

FOKUS, SEPUTAR GARUT1,767 views
HARIANGARUTNEWS.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) UPT Puskesmas Cimaragas kecamatan Pangatikan gencar melakukan pemeriksaan makanan dan minuman di akhir tahun menjelang tahun baru 2020 pada Selasa (31/12/2019). Langkah ini guna menjaga kualitas dan keamanan pangan yang beredar di masyarakat.
Pada sidak kali ini, UPT Puskesmas Cimaragas Pangatikan di barengi dari kepolisian, koramil dan Satpol PP kecamatan Pangatikan. Hasil sidak tersebut tim mendapati aneka produk makanan yang sudah kadaluarsa dan rusak di salah satu mini market yang menjual berbagai produk makanan dan olahan.
Di sebuah toko mini market mereka menemukan makanan ringan ,bahan olahan ranginang, susu kaleng dan telur yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi karena kemasannya yang rusak dan sudah kadaluarsa.
Padahal toko mini market tersebut dikenal sebagai yang menjual aneka makanan ringan dan minuman yang cukup besar di kecamatan Pangatikan .
Padahal, bulan sebelumnya waktu menjelang idul fitri, toko mini market itu juga pernah menjadi sasaran sidak pemeriksaan makanan dan minuman hinggga ditemukan banyak makanan yang rusak dan kadaluarsa.
“Sekarang kami ingin mengecek ulang tapi ternyata hasilnya masih ada bahkan sama seperti pemeriksaan bulan yang lalu masih di temukan juga bahan makanan dan minuman yang kadaluarsa bahkan lebih parah dari tahun sebelumnya,” kata Eulis, bagian kesling, di puskesmas Cimaragas yang memimpin sidak pemeriksaan di lapangan
Banyaknya produk makanan dan minuman yang rusak di toko mini market tersebut karena kurangnya pengawasan pada setiap produk yang ada.
Penataan barang yang tidak rapi juga mengakibatkan banyak barang yang rusak serta masih di temukan dokumen surat yang belum di perpanjang dan lengkapi pada penjual obat di salah satu apotek.
“Ada juga di temukan daging kemasan  yang di jual belum di beri label BPOM ,tentunya ini akan sangat riskan dan membahayakan kesehatan apabila dikonsumsi oleh manusia, karena belum ada sertifikat halal,” ujar Eulis. (Irwan Wijaya)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *