Catatan untuk Ketua Kadin Terpilih

FOKUS938 views

Oleh : Hendro Sugiarto

Beberapa bulan ke depan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kabupaten Garut akan menggelar Perhelatan paling akbar di tingkat Kabupaten yaitu Musyawarah  Kabupaten (MUKAB ) KADIN yang ke VII. Dari sekian banyak agenda yang akan dibahas, salah satunya adalah pemilihan ketua baru. Suksesi ini menjadi sangat penting karena kedepan organisasi induk para pengusaha dan Industri ini tergantung sosok ketua baru, mau di bawa kemana arah KADIN kedepan.

Tulisan ini dan beberapa tulisan sebelumnya saya selalu memfokuskan kepada harapan kemajuan KADIN Kabupaten Garut kedepan sebagai bagian dari membangun kemajuan ekonomi di Kabupaten Garut. Saya mencoba  menghindari membahas masalah yang sudah terjadi. Biarlah peristiwa lalu menjadi sebuah pembelajaran dan cerminan kita kedepan, jika kurang maka perlu diperbaiki, begitupun sebaliknya jika ada sesutau yang baik maka pertahankan, bahkan bila perlu di tingkatkan, dan mudah-mudahan menjadi catatan membangun semangat pengembangan dunia usaha ke depannya.

Jika kita melihat di banyak negara, terutama negara maju, organisasi pengusaha memiliki peran yang sangat strategis. Tidak hanya sekedar menjadi partner pemerintah, bahkan dalam banyak hal sering memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan politik dalam sebuah negara tersebut. Organisasi Pengusaha juga menjadi tulang punggung penggerak ekonomi sebuah negara, terutama negara-negara dengan peran sektor swasta yang dominan.

Maka pada kesempatan ini saya ingin memberikan sebuah catatan bahwa pemilihan ketua KADIN pada perhelatan MUKAB KADIN Ke VII  menjadi sangat strategis karena beberapa hal.

Pertama, saya mencatat selama kurun waktu 20 tahun IPM kabupaten Garut masih selalu berkutat diperingkat 5 besar paling bawah dengan kabupaten yang lain, sebagaimana kita ketahui bersama salah satu indikatornya adalah daya beli masyarakat ( Ekonomi ) , ekonomi Kabupaten Garut tumbuh lebih rendah dibandingkan beberapa daerah lain, bahkan juga selalu berada di bawah Jawa Barat, saya mencatat hanya pada tahun 2016 Laju pertumbuhan Ekonomi Garut di atas Jawa Barat.

Tentu banyak faktor yang mesti dibenahi, tapi setidaknya disinilah peran strategis KADIN yang tadi saya sampaikan yang tidak hanya sekedar menjadi Sparing Partner pemerintah. Saya khawatir bila tidak ada pembenahan, terutama di kalangan pengusaha, ekonomi Garut tidak menutup kemungkinan akan terus mengalami stagnasi. Itu artinya Garut terus ketinggalan dibanding Kabupaten lain.

Kedua, dilihat dari segi investasi, kita mendapat fakta bahwa investasi yang masuk dan tumbuh di Garut masih belum tumbuh sesuai espektasi, antara minat dan realiasasi mempunyai Gap cukup tinggi setiap tahunnya bahkan sampai kepada tiga kali lipat, artinya pembenahan investasi pun perlu dibenahai agar para investor mampu merealisasikan investasinya. investasi yang masuk ke Kabupaten Garut baik dari pemerintah maupun swasta sangat rendah. Investasi asing juga yang kita harapkan mampu membangun industri pengolahan (manufaktur) belum menggeliat, terutama dalam hal menambah Value Added produksi lokal Garut. Tentu banyak faktor yang menyebabkan investasi belum tumbuh. Di samping regulasi dan dukungan infrastruktur, faktor persepsi dalam bidang keamanan sangat dominan mempengaruhi rendahnya hasrat orang luar untuk berinvestasi ke Garut.

Membangun persepsi bahwa Garut Sebagai kota yang aman untuk berinvestaai adalah pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan secepat mungkin. Sebab, kita tahu pertumbuhan investasi selalu berbanding lurus dengan laju pertumbuhan ekonomi, bila investasi meningkat laju pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat. Sebaliknya, bila investasi menurun maka laju pertumbuhan ekonomi juga melambat, bahkan bisa negatif.

Ketiga, kondisi-kondisi riil ekonomi yang terjadi di Kabupaten Garut dalam beberapa tahun belakangan ini tentu memberikan dampak yang besar dalam kondisi sosial ekonomi daerah. Misalnya sulitnya lapangan kerja, tingkat kemiskinan yang masih tinggi serta ketimpangan pendapatan antar penduduk dan wilayah.

Kondisi sosial ekonomi yang tidak terlalu baik dapat menimbulkan dampak sosial yang lebih besar. Seperti tingkat kriminalitas yang tinggi, migrasi tenaga-tenaga yang kualified ke daerah lain dan makin mempersulit masuknya investasi luar. Dampak akhirnya akan berada dalam jebakan kemiskinan dan stagnasi pertumbuhan ekonomi dan pengokohan IPM kita di urutan bawah.

Keempat, pada waktu yang hampir bersamaan peran Perbankan dan lembaga Keuangan menjadi sebuah pertanyaan ketika beberapa bulan yang lalu di bebeapa daerah termasuk Kabupaten Garut di hebohkan dengan keberadaan Bank Emok, disebut bank Emok karena para- emak-emak selalu berlesehan ketika berkumpul dengan para petugas Bank tersebut. Banyak masyarakat miskin terjebak dengan jeratan renternir yang bernamakan Bank Emok, namun sisi lain seolah-olah isu itu hanya sebatas angin lalu saja, yang seharusnya menjadi  perhatian semua pihak, paling utama dari kalangan perbankan dan lembaga keuanangan sehingga memberikan sebuah solusi yang besar terhadap keberadaan renternir yang mengatasnamakan bank emok itu.

Kelima, sebuah tantangan berupa teknologi dan keberadaan milenial yang seringkali saya ulas sebagai pengantar sebuah tulisan di sesi-sesi yang lain. Rasa –rasanya khusus untuk ini saya akan membuat sebuah tulisan khusus. Namun yang pasti dengan adanya tulisan ini menjadi perhatian kepada Ketua KADIN beserta jajarannya berkaitan dengan tantangan tersebut.

Oleh sebab itulah, saya melihat MUKAB KADIN Garut harus mampu menjawab persoalan ekonomi yang sedang terjadi di Kabupaten Garut. Salah satu cara dunia usaha menjawab persoalan Garut adalah berfungsinya organisasisa dunia usaha, termasuk KADIN didalamnya.

Untuk menjadikan KADIN Garut sebagai organisasi yang memberikan pengaruh bagi dunia usaha, harus dipimpin oleh orang yang punya kapasitas yang mumpuni. Sosok yang memimpin organisasi ini harus clear dengan pimpinan daerah, dunia usaha dan Industi. Dan hemat  saya, kriterianya antara lain adalah orang yang habibatnya sebagai pengusaha, visioner, memahami prilaku pasar, memahami makro ekonomi, cepat dan tanggap dalam membuat keputusan. Lebih penting lagi mampu mengorganisir semua anggotanya secara baik.

Sementara itu, kriteria khusus, mampu menjalin hubungan dengan pemerintah, dunia usaha dan industri tentunya juga dunia perbankan secara baik serta mempunyai jaringan dengan pengusaha di luar daerah dan maupun luar negeri.

Selama ini berkembang persepsi bahwa KADIN Garut adalah perkumpulan pengusaha  konstruksi atau kontraktor. Persepsi ini tidak lah salah, namun muncul persepsi tersebut mungkin dikarenakan sebagian besar pengurusnya adalah para pengusaha kontruksi, sebetulnya tidak menjadi masalah siapapun ketuanya termasuk jika kedepan yang terpilih adalah para pengusaha Kontruksi tersebut, akan tetapi siapa pun ketua nya harus memahami peran dan tantangan KADIN kedepan, sehingga bisa membangun sebuah image baru tentang KADIN itu sendiri.

Di samping itu, mengingat kondisi pemerintahan di daerah, baik provinsi dan kabupaten/kota yang memerlukan dukungan yang besar dari berbagai kalangan untuk mengentaskan penduduk miskin dan membuka lapangan kerja, Kadin Garut harus mampu menghidupkan kembali kegiatan ekonomi dengan mendorong beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Harapannya, kegiatan ekonomi khusus tersebut, mampu menjadi penggerak atau motor ekonomi Kabupaten Garut yang berbasis di kawasan-kawasan potensial. Selama ini, Kabupaten Garut kesulitan untuk tumbuh karena kehilangan penggerak ekonomi di berbagai sektor.

Banyak tugas lain juga yang diemban KADIN, seperti ikut mengembangkan inovasi, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tentu saja untuk mewujudkan tugas tersebut KADIN Kabupaten Garut membangun kerja sama dengan lembaga pendidikan, lembaga bisnis, dan organisasi nonpemerintah lainnya.

Ke depan, saya melihat ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh KADIN Kabupaten Garut.

Pertama, harus bisa menjadi bagian yang akan mentransformasikan ekonomi di Kabupaten Garut, dari yang bergantung pada pemerintah dan pertanian ke sektor industri, terutama industri pengolahan dan jasa-jasa. Kedua sektor ini mampu meningkatkan kegiatan ekonomi daerah, dan menyerap tenaga kerja yang banyak.

Garut sangat potensial dikembangkan industri pengolahan untuk meningkatlan Value Added produk lokal dan sektor jasa. Ada beberapa keunggulan bila mengembangkan kedua sektor tersebut. Yaitu, Garut berada dalam posisi yang sangat strategis di antara persimpangan negara lain yang sedang tumbuh pesat  dan Garut memiliki sumberdaya alam yang bisa dikatakan lebih dari cukup untuk membangun industri jasa-jasa.

Kedua potensi itu sudah memadai untuk memastikan Garut punya potensi berkembang cepat. Syaratnya mampu berkolaborasi, menggaet investor, membuat regulasi yang sederhana dalam investasi dan membangun kondisi yang bersahabat dengan investor (friendly).

Kedua, mempunyai peran menciptakan pengusaha-pengusaha muda yang inovatif dan kreatif. Masa depan ekonomi daerah dan ekonomi nasional sangat tergantung dari banyak tidaknya jumlah pengusaha dan kualitas pengusaha kita, terutama pengusaha mudanya. Dibelahan dunia termasuk didalamnya Indnesia, dengan berkembangnya teknologi banyak bermunculan para startup hebat yang notabene masih muda. Daftar rentetan orang terkaya di Indinesia pun sebagainnya anak-anak muda dari kalangan Startup ini yang mampu menggeser keberadaan para orang muda. Pertanyyan nya bagaimana peran dan tantangan KADIN bersama keberadaan para startup kedepan ?

Ketiga, menjadi partner untuk menarik investasi dari luar dan menjadi duta investasi swasta untuk daerah. Sehingga KADIN Garut mampu menjadikan investasi swasta sebagai motor penggerak ekonomi daerah. Kita menyadari bahwa kemampuan pemerintah untuk melakukan investasi sangat terbatas, Pemerintah hanya mempunyai peran sebagai regulator, sisamya keberadaanya terbatas, disinilah tantangan ketua KADIN kedepan.

Dengan demikian, persoalan-persoalan yang mendasar di Kabupaten Garut, mulai dari jumlah penduduk miskin yang masih tinggi, jumlah pengangguran yang besar, IPM yang masih kokoh di urutan bawah serta ketimpangan pembagian pendapatan bisa diatasi secara gradual (bertahap).

Dan andai semuaitu bisa dilakukan, maka Organisasi Induk pengusaha dan Industri  ini telah mampu memberikan manfaat bagi pembangunan di Kabupaten Garut kedepannya.

Terakhir ada seorang teman yang bertanya kepada saya, Dro!apakah kamu akan maju sebagai Calon Ketua KADIN kedepan ? saya jawab tidak! selain usia masih rekatif belia sudah terlalu cape menjadi calon terus dan yang selalu kalah lagi hehe. Apalagi jelas saya tercatat sebagai bagian dari kepanitian di SC, dan berdasarkan hasil rapat pleno pimpinan KADIN calon / balon Ketua KADIN haram hukumnya masuk dikepanitian MUKAB KADIN.

Jadi tulisan ini sepenuhnya merupakan  sebuah catatan keresahan saya sebagai salah satu orang yang menjadi pengurus di KADIN.

Selamat melakukan penantian Musyawarah, semoga KADIN kedepan mampu mengepalkan sayap-sayap nya untuk terbang lebih tinggi lagi!

Garut, 12 Desember 2019

*1. Dosen STIE ‘ Yasa Anggana “ Garut

  1. Mahasiswa Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN
  2. SC MUKAB KADIN ke VII 2020

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *