HARIANGARUTNEWS.COM – Kabar tidak sedap menghantui lembaga DPRD Garut yang di huni 50 Anggota DPRD Garut. Yang mana usai proses pelantikan dan penetapan pimpinan DPRD dari DPP Partai, muncul kabar ada oknum ketua partai yang saat ini menjadi Wakil Ketua DPRD Garut.
Oknum Ketua Partai di Garut tersebut di duga merayu seorang perempuang yang sudah memiliki suami. Hal tersebut bermula saat oknum partai tersebut memfollow salah satu acount perempuan berinisial A. Kemudian komunikasi berlanjut melalui DM IG.
Yang mana akun ketua partai tersebut berinisial E, mencoba mengirimkan pesan singkat mengejak kenalan kepada perempuan yang berinisial A ini.
Pada awalnya, A tidak tahu kalo laki-laki tersebut adalah salah satu anggota DPRD Kab Garut. Lelaki tersebut berinisial E yang sekarang menjabat sebagai wakil ketua DPRD Garut, serta menjabat salah satu ketua partai di Kota Intan.
E mengajak A bertemu dengan alasan menjalin silatilurahmi dan meninta kontak WhatsApp A dengan alasan biar mudah berkomunikasi.
” Bioleh minta kontak WA nya, biar gampang komunikasi bisa mengirimkan gambar serta video,” itu pesan E kepada A.
A tidak mau memberikan kontak tersebut kepada orang yang baru iya kenal, akan tetapi E membujuk A dengan alasan mau memberikan bantuan buat memeriahkan kemerdekaan 17 Agustus dan dia mengaku sebagai anggota DPRD Garut. Kemudia A memberikan nomir kontaknya kepada E. Lanjut mereka berkomunikasi melalu pesan singkat WhatsApp.
A menyampaikan kalau dia sudah mempunyai pasangan, tapi E tidak mempedulikan itu, A bertanya kepada E tidak takut dengan istri yang di rumah menunggu kepulangan suami, jawaban E ” lelaki sejati tidak takut kepada istri,”.
E mencoba meminta A untuk mencarikan pasangan kencan buat E, tapi A menolak , A tidak mau mencarikan pasangan buat E karna E sudah punya istri dengan alasan istri mana ketika suaminya selingkuh tidak akan sakit hati
Tapi E masih bersikukuh dengan ke inginannya, “Saya ingin punya pacar kencan seperti A yang putih mulus semok dan cantik,” ujar A, Minggu (8/9/2019) saat ditemui disalah rumah makan di Garut.
A tidak merespon keinginan E untuk menjadi pacar atau selingkuhannya. Namun E memaksa agar A mencarikan teman untuk menjadi pasangan.
Kata A, E tidak menghiraukan istri syah nya yang sedang menanti kepulangan suaminya berkerja sebagai wakil rakyat. Kemudian percakapan E dan A di ketahui oleh suami A yang mana suami adalah salah satu ketua Ormas DPC Kab. Garut. Yang mana ormas tersebut adalah ormas yang berafiliasi teehadap partai yang di pimpin oleh E
Kemudian A mengaku, E di telpon oleh sang suami dan di ajak untuk bertemu. E sempat bilang “Iya, iya kita ketemu,”. Kemudian suami dari A mendatangi kantor sekretaariat partai yang beralamat di jalan Proklamasi, namub E tak ada di sekretariat.
Ketua ormas yang istrinya digoda oleh salah satu ketua partai yang sekarang akan menjabat sebagai wakil ketua DPRD Kabupaten Garut berinisial C.
C menyesalkan, tindakan yang tidak bermoral tersebut di lakukan oleh ketua partai dan calon wakil ketua DPRD Garut ini.
“Sudah di luar dari batas wajar
Sehinga C mengintruksikan anggota nya untuk mencari info tentang E,” katanya.
Alhasil anggota C mendapatkan info sangat luar biasa, yang mana hal tersebut sangat tidak pantas dilakukan oleh wakil rakyat.
Anggota C menyerah kan data hasil investigasi kepada C. Yang mana data tersebut belum di buka di media dengan alasan C akan mencoreng nama baik partai serta merusak integritas partai sekaligus citra DPRD Garut.
“Data yang di serahkan team investigasi kepada saya tidak akan saya share ke teman-teman media, karena ini akan mencoreng nama baik partai dan integritas DPRD Garut, data ini akan C serahkan langsung Ke dewan kehormatan partai,” ujar C.
C mengaku, memiliki data-data terkait perilaku Ketua Partai tersebut. Yang mana data tersebut akan langsung di serahkan ke DPP Partai untuk di proses seuai aturan partai.
“Maaf, ya data baik berupa video atau suara rekaman tidak bisa saya berikan, cukup mendengarkan dan melihat saja ya,” pungkas C pada rekan media lokal di Garut.
Sementara E, Ketua Partai di Garut, saat di hubungi melalui ponselnya sedang tidak aktif.
Reporter : (Tim HGN)***
