Hadiri Pelepasan Magang Ke Jepang dari LPK So Bitode Wira Indonesia, dr Helmi Budiman : Jadilah Duta Negara dan Bangsa di Mata Dunia

FOKUS1,770 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Mantan Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman didampingi istri dr Hani Firdiani, hadiri acara penutupan pelatihan sekaligus pelepasan peserta magang ke Jepang, serta launching aplikasi LPK, yang digelar Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) So Bitode Wira Indonesia, di Aula Desa Keresek Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut, yang digelar Senin (04/03/2024).

Selain dr Helmi dan istri, hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur LPK So Bitode Wira Indonesia Dadan Muhammad Arifin, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten H. Muksin S Sos M Si, Kabid Latas Disnaker, Tita Puspitasari, Camat Cibatu Drs. Sardiman Tanjung dan unsur Forkopimcam, PJ Kepala Desa Keresek, Bhabinkamtimbas, Babinsa, staf pengajar LPK Biotode, 57 siswa-siswi LPK peserta magang dan para orang tua.

Dalam sambutannya, Direktur Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) So Bitode Wira Indonesia, Dadan Muhammad Arifin menyampaikan pada tahun 2023 LPK Bitode telah memberangkatkan siwa-siswi sebagai tenaga kerja/magang ke Negara Jepang sebanyak 94 orang di bidang kontruksi dan perawat.

“Kami targetan tahun ini akan melepaskan 250 orang tenaga kerja berbagai profesi, untuk bulan Maret ini akan berangkat sekitar 20 orang yang mana ngkatan peberangkatan tersebut adalah angkatan ke 6 LPK,” ungkapnya.

dr. Helmi Budiman beserta isteri dr. Hani Firdiani hadiri acara pelepasan peserta magang ke Jepang.

Mengenai izin dan lain sebagainya, kata Dadan, LPK So Bitode Wira Indonesia tentunya bisa dipastikan resmi. LPK Bitode berkolaborasi dengan pemerintah setempat untuk mendorong anak-anak di Kabupaten Garut, yang tentunya punya hak untuk sukses di Jepang dan kembali ke tanah air dengan aman dan bisa mengembangkan usahanya kembali disini.

“Saat ini banyaknya pelaku kejahatan TPPO dan segala macam. Namun jangan khawatir, alhamdulillah LPK kami resmi sudah Terakditasi LA LPK. Dan kami tentunya siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk mendukung anak-anak yang memiliki hak, agar bisa sukses,” jelasnya.

Lebih lanjut disampaikan Dadan, latar belakang pendidikan peserta dari jurusan SMK/sederajat. Dimulai dari usia 18 tahun sudah bisa Magang. Dari mulai mengikuti pembelajaran bahasa Jepang bisa sekitar 4 sampai 6 bulan. Namun, untuk sampai pemberangkatan perlu 10 bulan, dimulai dari nol.

“Untuk pemberangkatan dari LPK kita tentunya diawali terlebih dulu dari mulai memberikan pelatihan, baik pembelajaran bahasa Jepang. Itu dilakukan di LPK mitra kita. Dan untuk pemberangkatan tentunya dipastikan juga dokumennya lancar, dan itu bisa tiga sampai empat bulan. Nanti akan ditempatkan baik itu di Tokyo, Osaka, Oita, Fukuoka, Aichi Keng dan banyak lagi,” tuturnya.

Pihaknya juga menjelaskan untuk upah Magang, itu sama dengan UMR di Jepang. Namun perbedaannya tidak memperoleh Bonus dari Perusahaan. Pendapatan gaji dikisaran Rp15 juta sampai Rp16 juta, bersih sudah dipotong pajak, asuransi dan apartemen.

“Jadi Gaji itu tidak masuk ke lembaga, namun langsung dari perusahaan ke anak anak (peserta magang)dan untuk sistem Perbankan inipun mereka yang cicil langsung ke Bank,” jelasnya

Pihaknyapun berharap, Pemerintah Kabupaten Garut bisa mendukung betul-betul program program dari LPK So Bitode Wira Indonesia, karena nanti saat pulang ke Indonesia, selain bisa menjadi devisa negara juga ini bisa membuka peluang usaha atau lapangan kerja di Garut.

Ia mengakui, untuk peserta LPK-nya saat ini tidak hanya dari diikuti oleh anak dari kabupaten garut saja. Namun ada dari berbagai daerah lainnya seperti Bengkulu, Medan, Lombok dan Sulawesi. Pungkasnya.

Sementara, Kepala Disnakertrans Kabupaten Garut, H. Muksin menitipkan kepada para peserta untuk menjaga nama baik secara pribadi, keluarga dan daerah serta negara, karena saat magang peserta ini bukan turis yang hanya ingin main-masin, jangan sampai ada kompalin dari pihak terkait. Muksin meyakini, para peserta sudah dibekali pelatihan beragam hal oleh LPK SO Bitode untuk mempersiapkan diri mengikuti magang di Jepang ini, dan menurutnya pembekalan tersebut dilakukan dengan waktu yang cukup lama.

Mantan Wakil Bupati Garut, dr. Hemi Budiman bersama Kadisnaker Kabupaten Garut.

“Saya berpesan jika ada apa-apa di Jepang nanti untuk senantiasa melaporkan atau mengomunikasikan permasalahan tersebut dengan pihak yang berwenang,” ujar Muksin.

Ia juga mengaku bangga walaupun di angkatan 6 tersebut tidak semua orang Garut akan diberangkatkan, tapi tetap didominasi oleh warga Garut, dan orang-orang tersebut nantinya akan mendapatkan penghasilan yang cukup besar.

“Jaga nama baik keluarga, kalau di sana jaga nama baik negara bukan Garut saja atau Bandung atau Tasik, kalau sudah ke luar negeri berarti kita harus bisa menjaga nama baik negara,” ucapnya.

Mantan Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman, menyampaikan ucapan terima kasih kepada LPK Bitode yang telah mencetak 6 angkatan magang untuk penyiapan tenaga kerja ke Jepang sesuai dengan target Indonesia Maju, Indonesia Emas tahun 2045 mendatang.

“Tunjukan kualitas tenaga kerja Indonesia ini menjadi Duta Bangsa dan Negara di mata dunia. Jaga nama baik pribadi, negara dan bangsa, berangkatlah dengan tersenyum maka pulang juga dengan tersenyum” tutur Calon Bupati Garut 2024 ini. (Don)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *