Cara Berani Kapolsek Banjarwangi Mengevaluasi Kinerja Jajarannya

FOKUS, HALO POLISI660 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Dalam upaya ingin mengetahui kinerja jajarannya, Kapolsek Banjarwangi, Amirudin Latif, ajukan pertanyaan yang tak biasa saat memberikan sambutan dalam acara pengajian akbar memperingati maulid Nabi besar Muhammad Saw. Pengajian itu diadakan di dua lokasi yang berbeda yaitu di desa Tanjung Jaya dan desa Wangun Jaya. Senin (31/10/2022).

Dalam acara tersebut, Kapolsek Banjarwangi melontarkan sebuah pertanyaan yang sangat berani. Kapolsek berharap seluruh hadirin baik tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, OKP dan juga jamaah yang hadir untuk jujur menjawab pertanyaannya.

“Siapa yang merasa benci, sebal dan tidak suka sama polisi tolong acungkan tangan. Dan siapa yang berani jujur akan diberikan hadiah,” tanya Kapolsek kepada jamaah.

Mendengar pertanyaan tersebut, semua jamaah malah tertawa tidak percaya. Namun sekali lagi Kapolsek meyakinkan bahwa dirinya tidak akan marah bahkan akan memberikan hadiah bagi siapapun yang bisa menjawab pertanyaannya.

Dari dua tempat yang dihadiri ribuan jamaah, hanya satu orang yang berani mengacungkan tangan, yaitu ketika pengajian akbar di Wangun Jaya. Seorang gadis berani naik ke atas panggung dan mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap polisi inisial A. Gadis tersebut menyoroti tentang adanya oknum petinggi polri yang memiliki perilaku Hedonisme dan berkaitan dengan kasus Duren tiga. Dan ketika di tanya kembali untuk jajaran Polsek Banjarwangi, dia menyoroti tentang tersangka yang dikeluarkan.

Kapolsek kemudian menjelaskan bahwa untuk kasus Duren tiga jelas seluruh yang terlibat sedang dalam proses persidangan, bahkan para pelakunya sudah diberhentikan dengan tidak hormat.

Mengenai perilaku hedonisme, hanya beberapa oknum Polri saja yang berperilaku demikian. Kapolsek meyakinkan bahwa masih sangat banyak anggota Polri yang berpola hidup sangat sederhana, termasuk di Banjarwangi.

Sedangkan berkaitan dengan tersangka yang dikerluarkan, Kapolsek menjelaskan bahwa tidak setiap perkara harus diselesaikan melalui sidang di pengadilan.

“Ada cara lain penyelesaian perkara diluar persidangan atau yang disebut Restoratif Justic. Selama memenuhi keadilan bagi kedua belah pihak, bukan perkara berat dan tidak menimbulkan gejolak di Masyarakat kedepannya,” jelas Kapolsek.

Mendengar penjelasan dari Kapolsek, gadis tersebut pun mengangguk paham. Setelah ditanya, ternyata gadis tersebut bertanya karena penasaran, bukan didasari atas rasa benci, sebal atau tidak suka terhadap Polri, khususnya untuk wilayah Banjarwangi.

Sebagai bentuk apresiasi atas keberanian sang gadis, Kapolsek pun memberikan hadiah berupa uang tunai kepada gadis tersebut.

“Pertanyaan tersebut sengaja saya ajukan ke masyarakat pada saat pengajian sebagai bahan evaluasi bagi kinerja saya dan anggota saya di Banjarwangi. Dan alhamdulillah dari ribuan yang mendengar pertanyaan tersebut hanya satu orang yang berani mengacungkan tangan. Mudah-mudahan betul semuanya jujur,” tutup Kapolsek. (Raisya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *