Tenun Khas Garut Ikut Ajang Fashionality Modest Mode 2022, Kadis Indag Tampil di Cat Walk

FOKUS638 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Kabupaten Garut memang terkenal sebagai daerah yang memiliki banyak potensi, salah satu potensi yang dimilikinya yakni tenun khas kota berjuluk Kota Intan ini. Tentunya, sebuah ajang pameran hingga fashion show menjadi salah satu media yang bisa dijadikan sebagai alat promosi dan memperkenalkan Tenun khas Kabupaten Garut.

Dalam kesempatan ini, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Garut memperkenalkan Tenun Sutra khas Garut dalam ajang Fashionality Modest Mode 2022, yang diinisiasi oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Rabu (24/08/2022).

Dalam ajang tersebut, busana Tenun Sutra Motif Ecoprint yang dibuat Viera Sutra ini, diperagakan langsung oleh Ketua Harian Dekranasda Garut juga Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Kadisperindag ESDM) Garut, Nia Gania Karyana beserta istri.

Kadisperindag ESDM Garut menuturkan, ada 6 kabupaten/kota yang memiliki kain tenun yang diwajibkan mengikuti Fashionality Modest Mode 2022 tersebut, sehingga pihaknya ikut serta meramaikan ajang yang dibuka resmi Ketua Umum Dekranasda Jawa Barat, Atalia Praratya ini.

“Intinya bahwa kami telah melakukan promosi Sutra Garut dan Batik Garut melalui fashion week. Kegiatan ini diharapkan bahwa mereka lebih mengenal apa yang menjadi tenunan Kabupaten Garut, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan daya jual dan daya saing ekonomi daerah terutama di pertenunan,” ujar Gania.

Dia menerangkan, busana warna keemasan yang dikenakannya bersama istri diwarnai dengan menggunakan pewarna alami asal tumbuhan atau tidak menggunakan zat kimia, dengan filosofi elegan, wibawa, dan ramah sebagai penggambaran orang Garut.

Ia mengungkapkan ke depan pihaknya akan mencoba mereplikasi fashion week tersebut di Kabupaten Garut, dengan harapan mampu meningkatkan daya jual produk-produk fashion khas Garut serta meningkatkan kreativitas para penjahit agar bisa mendesain pakaian yang lebih memiliki daya saing.

“Kedepan Fashion Week Jabar ini akan kita adopsi menjadi Fashion Week Garut, dan insya Allah akan kita laksanakan mudah-mudahan di bulan Oktober atau November,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *