Suka Cita Puluhan Yatim Piatu di Garut, Diajak SinkronKebaikan.id Jalan-jalan dan Beli Baju Lebaran

FOKUS, GARUT KOTA650 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Saat Hari Raya Idul Fitri atau Hari Lebaran tiba pasca menjalankan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan, semua warga muslim khusunya di Indonesia sudah menjadi budaya saat hari kemenangan setelah Shalat Ied, bersilaturrahmi saling maaf-maafan dan tentunya tak lengkap rasanya jika tak memakai baju baru.

Mereka bersuka cita bercengkrama dengan keluarga dan kerabat dekat atau tetangga, saling tukar makanan khas hari raya lebaran. Bagi keluarga perantau atau sudah pindah ke luar kota, sengaja pulang kampung atau dengan istilah tren mudik.

Tentu sebagian orang yang mampu atau ekonomi mapan tak menjadikan masalah, mereka bisa mudik, beli baju baru dan makan makanan yang enak. Tapi bagi sebagian warga yang kondisi ekonominnya kurang mampu atau katagori miskin, duafha dan anak yatim piatu, bisa cukup makan sehari sekali saja dan satu helai pakaian bersih yang dipakai sudah dianggap beruntung.

Koordinator program SinkronKebaikan.id, Devia menyampaikan, melihat dan menjawab fenomena kesenjangan sosial yang terjadi, Komunitas Sinkronkebaikan.id di Kabupaten Garut hadir ditengah warga miskin, kaum duafha, dengan turut berbagi kasih dalam momentum Ramadhan dan jelang perayaan Idul Fitri bersama anak yatim piatu.

“Alhamdulillah dengan ijin Allah, kita bisa berbagi kasih bersama adik-adik yatim piatu dalam momentum Ramadhan tahun ini. Kita saat ini ingin berbagi kebahagiaan bersama adik-adik ini, mereka diajak jalan-jalan, belanja baju lebaran, permainan dan edukasi dan nanti buka puasa bersama,” tutur Devia.

Sementara, CEO Komunitas Sinkronkebaikan.id, Usep Tahmid Abdullah, kepada awak media mengatakan, pihaknya sudah berjalan tiga tahun menggelar program di wilayah Kabupaten Garut.

“Untuk kegiatan hari ini kita bekerjasama dengan Rumah Amal Salman Pusat yang ada di ITB Bandung, yang dimana didalam kegiatan ini kami melibatkan sejumlah 33 anak dari 14 Sekolah Dasar dari Kecamatan Bayongbong dan Karangpawitan,” ujar Usep.

Saat ini lanjut Usep, pembukaan kegiatan di Alun-alun Garut dilanjut mengajak anak jalan-jalan dan memberikan edukasi terkait histori Garut, memperkenalkan apa saja yang ada di Garut dan beberapa hal terkait dengan literasi dan edukasi lainnya.

“Selanjutnya anak-anak akan diajak belanja baju Idul Fitri (Lebaran), insyaAllah mereka diberikan satu stel pakaian, kemudian sajadah untuk Shalat Ied, kita akan belanja di toko Rabbani. Kemudian mereka diajak kegiatan permainan fun game, time zone bersama kakak-kakak dari SinkronKebaikan.id di Mall Ramayana sambil ngabuburit menjelang berbuka puasa. Kegiatan terakhir, buka bersama yang akan dilaksanakan di salah satu Cafe di Kecamatan Bayongbong,” papar Usep.

Sasaran anak yatim piatu yang ikut dalam program SinkronKebaikan.id ini, imbuh Usep, ini hasil asesment dan berkoordinasi dengan beberapa pihak sekolah.

“Kita temui dulu, hampir satu minggu kita menemui beberapa pihak yang ada di sekolah, meminta data terkait dengan ketersediaan anak yatim piatu. Karena target kami adalah yatim atau yatim piatu. Kemudian nanti jika sudah ada data si anak, kita seleksi,” katanya.

Seleksi yang dilakukan, kata Usep, mulai dari seleksi kebutuhan, pihaknha mencoba mencari tahu rumahnya dimana dan ternyata kondisinya beragam, sehingga kita punya data skala prioritas.

“Keinginan kami memang ingin memberi lebih, tapi tetap harus ada yang diprioritaskan dan alhamdulillah terdatalah sejumlah 33 anak prioritas,” jelasnya.

Untuk pendanaan kegiatan sendiri tambah Usep, ini bersumber dari Rumah Amal Salman Pusat. Pihaknya diberikan amanah untuk mengelola anggaran tersebut. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *