Gandeng BNN, GANNA dan Tiga Pilar, Lurah di Garut Ini Edukasi Warga Agar Tanggap Bahaya Narkoba

FOKUS, GARUT KOTA744 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), adalah sebuah upaya yang terus menerus dilakukan oleh berbagai komponen masyarakat dan pemerintah serta dunia, usaha untuk mengindahkan masyarakat dari resiko penyalahgunaan adiksi narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.

Wujud implementasi dalam rangka turut mendorong program pemerintah, Lurah Kota Wetan Kecamatan Garut Kota, gelar sosialisasi dan penyuluhan dampak Narkoba penanggulangannya bagi para Ketua RW, RT, Kader PKK/Posyandu dan tokoh masyarakat, Selasa (12/04/2022).

Lurah Kota Wetan, Galih Mawariz, SE SIP M Si, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa gerakan bersama penanggulangan bahaya narkoba merupakan poin penting dalam program Kelurahan Kota Wetan. Menurutnya, sosialisasi dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran semua pihak terkait bahaya penyalanggunaan dan penggunaan narkoba secara bebas, agar masa depan generasi muda kedepan terselamatkan.

“Dengan kesadaran ini, diharapkan kita semua dapat berperan serta dalam menciptakan wilayah bebas barkoba, serta meningkatkan keterampilan dan daya tangkal terhadap peyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba khususnya dikalangan masyarakat, lingkungan pendidikan dan lainnya,” ungkap Galih.

Ditegaskan Galih, permasalahan adiksi narkoba dapat berdampak multi dimensi, yang lebih berbahaya lagi adalah hilangnya generasi penerus bangsa (loss generation).

“Mari sama-sama kita bergandeng tangan berupaya untuk masa depan anak cucu kita kedepan,” kata Lurah Kota Wetan.

Kasi P4GN BNN Kabupaten Garut, Iwan Wahyudi, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih dengan digelarnya sosialisasi. Karena kata Iwan, program P4GN sampai saat ini secara nasional masih terus dilakukan oleh pemerintah dan tentunya agar sukses, perlu dukungan dukungan semua pihak, pemerintah, aparat penegak hukum dan elemen masyarakat bersatupadu guna memutus mata rantai peredaran narkoba khususnya di Kabupaten Garut.

Hal senada juga disampaikan Kasi Trantib Kecamatan Garut Kota, Aam Nugraha yang berharap kekompakan semua pihak, baik pemerintah, aparat penegak hukum serta warga masyarakat dalam upaya suskesnya program P4GN.

Dalam kesempatan tersebut juga, sebagai pembuka materi sosialisasi Aam menyampaikan beberapa materi kaitan dengan jenis-jenis dan bahaya narkoba serta bagaimana upaya penanggulangan.

Sementara dari sisi penegakan hukum terkait narkoba, Bhabinkamtibmas Kota Wetan, Aiptu Misja menekankan kepada para peserta sosialisasi, agar hasil materi yang disampaikan diaplikasikan di tengah masyarakat. Karena apapun bentuknya kaitan dengan penyalahgunaan narkoba, semuanya pasti ada konsekuensi secara hukum dan berlaku bagi semua tanpa pandang bulu.

Pantauan media, sesi materi sosialisasi diisi oleh tim penyuluh dari Dewan Pengurus Daerah Gerakan Anti Narkotika Nusantara Amarta (DPD PANNA) Kabupaten Garut. Sesi awal dibuka oleh Wakabid Intel dan Opsus DPD GANNA Garut, Nendi Sajidin yang mengupas keberadaan serta kiprah GANNA yang berada dibawah naungan Yayasan Amartha.

“GANNA adalah sebuah organisaai relawan para penggiat anti narkoba dibawah naungan yayasan yang hingga sampai saat ini selalu intens dan konsisten dalam membantu pemerintah dalam upaya pencegahan dan penyalahgunaan narkoba. Makanya saya apresiasi kepada Lurah Kota Wetan yang hari ini menyelenggarakan kegiatan, semoga berkesinambungan dan gerakan ini diikuti oleh lurah-lurah yang lainnya,” kata Nendi.

Kabid Dikbang DPD GANNA Kabupaten Garut, Yanto Susanto, selaku pemateri utama menyebutkan, penyuluhan kali ini lebih ke sharing informasi tentang bagaimana tanda-tanda seseorang sedang menggunakan narkoba dan kiat-kiat cara pendekatan dan penanggulangannya jika terjadi pada anggota keluarganya.

“Seperti diketahui tanda-tanda pengguna NAPZA itu dari fisiknya kurus, pucat, sayu, terkesan kurang tidur, pupil mata mengecil. Kemudian jika dilihat dari penampilan pengguna NAPZA itu bersikap acuh tak acuh, jorok, tidak suka mandi atau ganti pakaian, suka begadang, sering sensitif,” terang Yanto.

Selain itu kata Yanto, disampaikan juga kiat-kiat yang harus dilakukan jika ada saudara atau teman sebagai pecandu narkotika.

“Hal yang harus dilakukan adalah tetap berteman tapi tidak ikut memakai narkotika, tunjukkan rasa kepedulian, gali keadaan emosi dan kehidupan sosialnya, ajak keluar dari jerat narkotika, jelaskan dampak buruk pemakaian narkotika, diskusikan cara mempertahankan diri dan menghindari penggunaan kembali dan yang terakhir adalah disarankan untuk segera menghungi tim ahli dalam hal ini yaitu BNN untuk segera di rehabilitasi,” pungkas Yanto. (Ndy-Yans)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *