Terjunkan Tim Baguna, DPRD Garut Fraksi PDIP : Kita Edukasi Warga Agar Paham Mengelola Sampah yang Baik

FOKUS, GARUT KOTA1,919 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Masih banyaknya warga masyarakat yang tidak sadar dalam membuang sampah, ini akan banyak berdampak kesehatan lingkungan dan masyarakat itu sendiri. Apalagi sampah yang berjenis anorganik, seperti plastik, botol, kaleng minuman, kresek, ban bekas, besi, kaca, kabel, barang elektronik, bohlam lampu dan plastik. Sampah ini sulit terurai tetapi dapat anda manfaatkan kembali, jangan sampai dibiarkan begitu saja.

Dalam rangka mendorong dan turut mengedukasi warga, anggota DPRD Garut Fraksi PDI-Perjuangan, Yudha Puja Turnawan terjun langsung bersama Tim BAGUNA, mengajak Warga di lingkungan RW 04/01 bergotong royong membersihkan tumpukan sampah di Sub-DAS Sungai Cimaragas, di bawah jembatan Jalan Papandayan, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kamis (03/02/2022).

Anggota DPRD Garut Fraksi PDIP, Yudha Puja Turnawan bersama Kabid Kebersihan Dinas LH, Opik

Hal tersebut dilakukan, sebagai upaya penanganan masalah banjir akibat meluapnya volume air di musim penghujan, dan tak kalah pentingnya kaitan dengan penyehatan lingkungan. Karena dilokasi tersebut, selain tumpukan sampah menyumbat di jembatan, juga menimbulkan bau yang tidak sedap dan pencemaran terjadi pada air dan udara.

Yudha mengaku, dirinya diberitahu oleh warga setempat yang akan melakukan gotong-royong membersihkan sumbatan sampah pada sungai Sub DAS Cimaragas dibawah jembatan Jalan Papandayan. Ia pun menyampaikan apresiasi terhadap warga yang merasa peduli terhadap lingkungannya sendiri.

“Alhamdulillah sekarang BAGUNA PDI Perjuangan dari tadi pagi bersama warga, ikut ngangkut sampah yang menumpuk di Sub DAS Sungai Cimaragas. Kebetulan juga hadir ini Kabid Kebersihan Dinas LH, Pak Opik yang mengirimkan armadanya, dan sampah ini akan diangkut ke TPA Pasir Bajing,” papar Yudha.

Menurutnya, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut, sudah beberapa tahun bahu-membahu bersama warga. Ia menilai, kebiasaan warga membuang sampah sembarangan diantaranya ke sungai masih ada.

“Ini harus ada edukasi, terutama dari hulu Sub DAS Cimaragas ini ada beberapa kampung diedukasi ke warganya, bahwa buang sampah ke sungai itu bukan hanya menyebabkan banjir saja. Perlu disadari, hari ini Indonesia menjadi negara terbesar kedua yang menyumbang sampah plastik ke lautan. Estimasinya 1,3 juta ton pertahun, kita buang sampah ke lautan,” terang Yudha.

Ini juga, lanjut Yudha, diperkirakan 25% spesies laut itu sudah mengkonsumsi micro plastik dan ini tentunya berdampak pada semuanya dan masa depan anak cucu. Karena ketika spesies laut (ikan) dikonsumsi, akan terjadi masivnya penyakit seperti kanker dan lainnya.

“Ini harus dibagun kesadaran bahwa yang terancam adalam masa depan anak cucu kita. Kita jangan egois, saya harap warga sadar untuk tidak buang sampah ke sungai,” tandas Yudha.

Tim Baguna dan warga saat bersihkan sampah di Sub DAS Cimaragas

Yudha juga berharap, karena Pemerintah Kabupaten Garut mencanangkan ‘Kabupaten Garut Sehat’. Tentunya ini harus didukung juga oleh perubahan masyarakat dalam Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), bersama-sama menggelorakan 5 Pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yakni, stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengolahan makanan dan minuman rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.

Ditempat yang sama, Kabid Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Garut, Opik, menyampaikan apresiasinya kepada DPC PDI Perjuangan yang secara bersama dengan masyarakat dalam penanggulangan sampah.

“Ini edukasi dan mengetuk hati sebagian masyarakat yang masih belum taat membuang sampah ke tempatnya, sembarangan membuang ke kali atau sungai. Makanya, kami pun tak putus asa untuk terus mengedukasi warga, bagaimana sampah ini dikelola dengan baik,” ujar Opik.

Kalau masyarakat memahami dengan benar, pengelolaan sampah ini ada juga nilai ekonominya. Karena, imbuh Opik, ada jenis sampah yang masih bisa didaur ulang, diproses secara baik agar menjadi produk dan punya nilai jual dan menjadi pendapatan bagi warga masyarakat.

“Kami pun sepakat tadi dengan pak Yudha, ada regulasi untuk pengolahan sampah. Ini penting dan bukan hanya tugas Bidang Kebersihan Dinas LH saja, tapi tugas bersama dalam penanganan sampah ini perindividu. Bagaimana membuang sampah yang baik, bagaimana warga cinta dengan lingkungan, terlihat sehat, bersih dan indah,” pungkasnya. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *