HARIANGARUTNEWS.COM – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.
Dalam rangka meningkatkan kualitas mutu pendidikan yang baik tentunya harus memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dari para pengajar yang tentunya ditunjang juga dengan sarana prasarana yang memadai. Hal ini adalah harapan penuh dari warga masyarakat di lingkungan SMK Negeri 14 di Kecamatan Pasirwangi, kabupaten Garut.
Ketua Komite SMK Negeri 14 Garut, Mas Alinurdin menuturkan, bahwa bukan hanya kebutuhan ruang kelas baru yang masih kekurangan 10 lokal, tapi masih ada ruangan lain yang perlu dibangun seperti laboratorium, ruang guru dan ruang peraktek lainnya, yang tentunya sesuai dengan jurusan yang ada.
“Kita masih membutuhkan pembangunan-pembangunan lain seperti pembentengan untuk pengaman sekolah, jalan menuju sekolah, penerangan di lingkungan sekolah, toilet dan lapangan upacara yang saat ini yang masih tanah merah belum ada pemeluran, sehingga lapangan upacara ini menjadi licin dan becek terlebih saat musim hujan seperti sekarang ini,” ujar Alinurdin, Selasa (11/01/2022).
Ia berharap, pemerintah dan instansi terkait khususnya bisa lebih memprioritaskan hal ini, karena kebutuhan ini sangat mendukung pada kelancaran belajar mengajar siswa dan siswi di sekolah, yang tentunya berdampak pada kualitas pendidikan itu sendiri.
Kepala SMK Negeri 14 Garut, Dr Een Rohaeni MT, saat dikonfirmasi membenarkan dengan apa yang disampaikan pihak komite sekolah. Minat siswa-siswi untuk sekolah akan semakin bertambah, sedangkan sarana prasarana di sekolah saat ini sangat banyak kekurangan dan masih banyak yang harus dibangun.
“Untuk pencapaian keberhasilan di sekolah dan meningkatkan prestasi, harus didukung pula dengan fasilitas yang baik. SMK Negeri 14 di Pasirwangi ini masih membutuhkan beberapa sarana diantaranya pembangunan pagar sekolah, WC Guru dan siswa, aula serbaguna, ruang Osis, Extra kurikuler, RPS multimedia, lapangan volly dan lapangan basket,” papar Een.
Selain dari itu, kata Een, untuk keamanan dan kenyamanan lingkungan perlu juga dibangun pagar keliling komplek sekolah yang saat ini belum dibangun.
“Belum terpagar sekeliling komplek sekolah menyebabkan para siswa keluar masuk, begitu juga hewan ternak warga banyak yang keluar masuk perkarangan sekolah. Ya mudah-mudahan kita berharap ini segera ada perhatian dari pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,” harapnya. (MAS)
