BNPT Gelar Kunker ke Pemkab Garut, Mayjen Dedi : Kegiatan Aktif NII Menonjol pada 1948-1952

FOKUS1,314 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulanggan Teroris (BNPT), Mayjen Dedi Sambowo beserta jajaran melaksanakan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten Garut guna meminta dukungan serta mengkoordinir rencana pelaksanaan pembangunan berbasis kesejahteraan bagi mitra deradikalisasi dan penyintas BNPT sebagai bentuk optimalisasi program pencegahan radikalisme dan terorisme.

“Para mitra deradikalisasi akan diperkaya dengan berbagai keterampilan. Upaya kolaborasi ini dinilai merupakan wujud penanggulangan terorisme berbasis pembangunan kesejahteraan untuk dikembangkan bersama mitra strategis dari kalangan pemerintah, swasta, dan masyarakat,” ujar Dedi Sambowo didampingi Bupati Garut, Rudy Gunawan di Pamengkang, Selasa (11/01/2022).

Dedi berharap, mitra deradikalisasi dan penyintas nantinya secara ekonomi bisa mandiri karena ini adalah bagian dari reintegrasi sosial. Untuk reintegrasi sosial bagi eks napiter ini bukan sesuatu yang mudah dan memang undang-undang memerintahkan kepada negara untuk melakukan pembinaan lanjutan, tandasnya.

Disinggung terkait keberadaan Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten Garut, Dedi menuturkan, bahwa ideologi itu akan tetap ada namun aktivitas NII di Garut hanya terjadi pada kisaran tahun 1948 sampai dengan 1952.

“Aktivitas dan perkembangan NII di Garut hanya menonjol pada tahun 1948-1952. Namun bagaimana pun kalau tidak dicegah perkembangannya akan tumbuh subur. Maka kita redam dengan melaksanakan program deradikalisasi ini,” tandas Mayjen Dedi.

Sementara, sebagai mitra BNPT dalam tim sinergitas, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan pendekatan kesejahteraan sebagai upaya pencegahan terorisme perlu didukung. Terlebih wilayahnya sejak lama telah berkordinasi dan membangun komunikasi dengan Forkopimda untuk mencegah masuknya radikalisme dan terorisme di Kabupaten Garut.

“Salah satu faktor pendorong masuknya paham radikal terorisme adalah faktor ekonomi. Oleh karenanya saya berharap kerjasama ini akan membuat penerima sasaran dapat mandiri secara ekonomi agar paham radikal tersebut dapat tercabut seutuhnya,” tegas Bupati Garut. (Igie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *