Siswa SDN di Malangbong Garut Gembira Bisa Belajar Tatap Muka di Sekolah

FOKUS449 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Jenjang pendidikan anak baik formal maupun non formal sangatlah penting. Bahkan saat ini pendidikan diharapkam sejak dini diterapkan kepada anak. Diharapkan hasil pembelajaran akan membentuk karakter, kepribadian dan kedepan setelah dewasa berdedikasi tinggi dalam hidup berbangsa dan bernegara. Dalam segi pendidikan agama baik formal.maupun non formal, menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada Yang Maha Esa, dan berakhlaq mulia.

Namun kondisi saat ini dimasa pandemi Covid-19, pendidikan secara normal secara total terganggu karena dampak dari penyebaran virus Corona yang semakin meluas. Pemerintah menetapkan sistem pembelajaran online dan jarak jauh untuk.mengantisipasi sebaran virus agar tidak meluas.

Di Kabupaten Garut, setelah beberapa bulan yang lalu dicanangkan gerakan ayo sekolah, namun belum biaa dilakukan karena perkembangan virus malah semakin ganas. Hari ini, Senin (16/08/2021) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut kembali membuka sekolah untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, sesuai Intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 30 tahun 2021.

Tentunya, kebijakan Pemkab Garut ini sangat dinanti oleh warga pendidikan, baik guru, siswa dan para orang tua. Salah satunya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Citeras, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. Nampak para siswa terlihat senang gembira bisa masuk sekolah

Kepala SDN Citeras 3, Ai Solhah Wati S Pd, saat ditemui menyampaikan rasa syukur atas dibukanya sekolah secara tatap muka, kendatipun masih belum 100% dan protokol kesehatan menjadi syarat mutlak harus dijalankan.

“Saya beserta para guru termasuk para orang tua murid bersyukur sekali, pemerintah memberlakukan pembelajaran tatap muka, PTM Terbatss ini,” ucapnya, Senin (16/08/2021).

Lanjut disampaikan Ai Solhah, karena protokol kesehatan menjadi syarat mutlak, sarana prasarana sudah disiapkan semaksimal mungkin. Para siswa menggunakan masker, disediakan tempat cuci tangan atau handsanitizer serta jarak siswa dalam ruang kelas yang diharuskan dibawah 50% dari jumlah normal.

“Alhamdulillah ini merupakan sesuatu kebahagian untuk semuanya. Bukan hanya para siswa dan orang tua murid termasuk guru-guru juga menyambutnya dengan senang hati. Semoga pembelajaran tatap muka ini berjalan seterusnya dan semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir supaya pembelajaran dapat berjalan secara normal,” pungkasnya. (T Supriatna)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *