HARIANGARUTNEWS.COM – Untuk meningkatkan pencapain pendapatan Zakat, Infak, Shodaqoh (ZIS) di berbagai sektor baik pemerintah maupun swasta, Baznas Garut tak henti hentinya menggelorakan penyetoran ZIS di Baznas. Salah satunya terhadap Aparat Sipil Negara (ASN) dan pengusaha pengusaha proyek dari SKPD tentang Payroll System.
Maka tak heran saat Bupati Garut Rudy Gunawan SH MH mengaku geram saat mendengar adanya pejabat di lingkungan Koordinator Wilayah (Korwil) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Garut yang menolak Payroll System saat melaksanakan kegiatan optimalisasi Zakat Infaq Sodakho (ZIS) bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Garut di gedung Islamic Center, Jalan Pramuka, Kecamatan Garut Kota, Kamis (16/01) kemarin.
Bupati Garut nampak terkejut dan kaget yang kemudian mengatakan pihaknya akan langsung memanggil dan mengevaluasi pejabat yang bersangkutan.
“Hari ini juga kita akan evaluasi jabatannya, dia tidak boleh begitu kalau dia tidak mau bayar zakat silakan dia pribadi, tapi tidak boleh demonstrasi. Ini jelas menganggu potensi zakat. Akan saya panggil sekarang, sebagai pejabat harus bijak ya. Apalagi dia sebagai guru dan pendidik tidak boleh begitu, saya juga menghimbau untuk para guru dan kepala sekolah yang lainnya semua harus memberikan contoh yang baik,” tandas Bupati.
Mengenai kinerja Baznas Garut, lanjut Bupati, sudah lebih bagus bahkan hingga saat ini ada Rp400 juta yang diberikan oleh Baznas. Selain itu kan banyak yang diberikan Baznas secara transparan dan Baznas juga akan diaudit dan lain sebagainya, tururnya.
“Baznas itu sudah melaksanakan berdasarkan kebutuhan yang real, sekarang pemanfaatannya sudah bagus dengan aturan aturan Baznas terkait pengembangan ekonomi umat, jadi kalau ada PNS apalagi struktur tersebut yang menolak, saya akan panggil,” pungkasnya. (Igie)
