Mantan Ketua HMI : Rotasi Mutasi Pejabat, Bupati Garut Inkonsisten dan Tim Penilai ASN Gagal

FOKUS1,546 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Momentum rotasi mutasi yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Garut setiap hari Senin pada apel pagi, dinilai mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Garut sekaligus Koordinator Kaukus Pemuda Garut, Dian Hasanudin, hanya sekedar akal-akalan belaka. Bupati Garut, kata Dian, tidak serius dalam menerapkan aturan PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

“Seharusnya momentum rotasi mutasi ini berdasarkan hasil dari proses evaluasi Kinerja setiap SKPD dan penilain terhadap beban kerja pegawai melalui Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang tujuannya adalah untuk menjamin objektifitas penilaian kinerja pegawai berdasarkan prestasi kerja, sehingga ada dasar yang jelas untuk Bupati dalam melakukan rotasi dan mutasi kepada setiap pegawai. Dalam hal ini Tim Penilai ASN di Pemkab Garut juga gagal menguji kelaikan calon pejabat yang akan ditetapkan,” ungkap Dian saat berkunjung ke kantor redaksi hariangarutnews.com, Kamis (05/09).

Mantan Ketua HMI tersebut merasa heran atas apa yang dilakukan Bupati Garut dalam melaksakan rotasi mutasi yang terkesan hanya pemenuhan syahwat politik pribadinya semata. Dian mengatakan, seperti yang terjadi pada rotasi eselon 2 yakni Kepala Dinas yang diturunkan jabatannya menjadi eselon 3. Apakah punishment ini lahir atas dasar yang bersangkutan memiliki kinerja yang buruk? Tentunya Bupati Harus mampu menjelaskan atas hal tersebut, cetusnya.

“Namun pada sisi lain ada pejabat setingkat eselon 2 yang mangkir dari kewajibannya dalam melaksakan diklatpim sampai saat ini pejabat tersebut masih menjabat eselon 2 padahal kewajiaban melaksanakan Diklatpim merupakan keharusan dan sarat yang harus di tempuh oleh setiap pejabat stuktural,” ungkapnya.

Dian melanjutkan, dan pejabat yang tersandung masalah hukum juga masih aman menjabat di jabatan setingkat ekselon 2, padahal sudah ditetapkan menjadi tersangka. Bupati Rudy Gunawan, kata Dian, sempat menyampaikan bahwa rotasi mutasi ini harus linier terhadap rumpun kedinasan, namun lagi Bupati tidak konsisten dimana menempatkan pejabat yang dari Dinas Kesehatan ke Dinas Kominfo.

“Apakah ini satu rumpun dan tolong cek juga dari lulusan apa pejabat tersebut. Dari hal itu kami menilai bahwa Bupati hanya melaksakan rotasi mutasi ini hanya berdasarkan like and dislike, bukan berdasarkan hasil kinerja yang dilakukan. Sehingga muncul subjektifitas yang kuat dari hasil rotasi yang sudah dilakukan berminggu kemarin,” pungkas Koordinator Kaukus Pemuda Garut tersebut. (Igie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *