Tampil Apik Lantunkan Seni Pupuh, Putri Remaja Asli Garut Ini Bikin Penonton Terpukau

FOKUS1,542 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Putri remaja asli Garut yang kini sedang mengenyam pendidikan di SMPN 59 Kota Bandung, Yulia Aisyah Zahra, tampil memukau saat ikut ajang kreativitas siswa bidang seni, di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Kamis (18/04/2024).

Pagelaran ini diselenggarakan sebagai ajang untuk menyalurkan kreativitas, minat dan bakat siswa kelas IX dibidang seni. Selain itu sebagai penilaian praktek mata pelajaran seni dan budaya bagi siswa kelas IX. Bakat-bakat yang ditampilkan oleh siswa antara lain Drama Bahasa Sunda, Calung Drama Bahasa Indonesia, Musik Gamelan Kreasi Ansambel, Seni Pupuh, Angklung Tari Nusantara dan ada juga pameran.

Zahra, panggilan akrabnya, dengan apik menunjukan keterampilan melantunkan Seni Pupuh dengan suaranya yang khasnya. Ia juga tampil beradu akting, menjadi pemeran utama dalam drama sunda yang menceritakan anak sekolah SMA yang terlibat dunia narkoba.

“Alhamdulillah, selaku orang tua sangat merasa bangga dan bersyukur, putri saya semakin kesini semakin banyak kemajuan,” ujar Ibunda Zahra, Tati Nuryati, usai menyaksikan pagelaran. Tati sendiri merupakan Aktivis Penggiat Anti Narkoba dengan menjabat sebagai Humas dari DPD Gerakan Anti Narkotika Nusantara Amartha (GANNA) Kabupaten Garut.

Pantauan media, pagelaran dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Drs. H Hikmat Ginanjar M.Si, Kepala Sekolah SMPN 59, Ahustiani, komite sekolah dan korlas serta para orang tua siswa SMPN 59 Kota Bandung.

Yulia Aisyah Zahra

Dalam sambutanya, Kepala Sekolah SMPN 59 Kota Bandung, Ahustiani memberikan apresiasi kepada siswa dan guru yang turut andil menyelenggarakan agenda tersebut.

“Ini dijadikan sebagai pengalaman dan pembuktian dalam menyalurkan minat dan bakat dibidang seni,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pameran dan pagelaran seni tersebut memang telah menjadi salah satu agenda tahunan di SMPN 59 Kota Bandung. Sebagai salah satu wujud aktualisasi siswa dalam berkesenian seperti yang telah dipelajari selama tiga tahun di sekolah.

“Diharapkan siswa kelas IX yang memang diberi tugas untuk mereview pagelaran tersebut bisa melakukan hal yang jauh lebih baik di tahun yang akan mendatang,” pungkasnya. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *