Produk Jurnalis atau Citizen Jurnalism, Kemana Pilihan Pembaca Masa Kini

FOKUS879 views

Oleh : Nendi Sajidin | Redaktur Pelaksana Harian Garut News

HARIANGARUTNEWS.COM – Maraknya perkembangan media yang berbasis internet, diikuti dengan bermunculannya Jurnalisme Warga (Citizen Journalism). Masyarakat secara umum atau publik pembaca bisa menghadirkan informasi atau berita kejadian maupun peristiwa tertentu yang terkadang tak tersentuh oleh jurnalis/wartawan profesional.

Citizen Journalism memiliki karakter bersifat pewartanya adalah pembaca, warga masyarakat atau siapa pun yang mempunyai informasi. Ini merupakan kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita, namun mereka tak mempunyai ikatan dengan penerbitan pers seperti halnya wartawan profesional.

Saat ini, wartawan profesional dituntut untuk mempertajam naluri jurnalisnya dalam melakukan aktifitas kesehariannya, agar bisa mengikuti perkembangan saat ini. Tentunya, dengan terus belajar, mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang dunia kewartawanan.

Wartawan harus gemar atau hobi membaca maupun literatur lainnya. Mengikuti perkembangan isu-isu terkini dan melihat berita apa yang sedang digandrungi pembaca. Wartawan jangan tinggal diam dan jangan ketinggalan informasi sekecil apapun.

Diharapkan dari gemar atau hobi membaca, menjadi luas pengetahuan dan banyak ilmu baru bagi seorang jurnalis/wartawan. Sebab, masyarakat pembaca kita beragam juga termasuk status sosialnya. Ini juga untuk menghindari informasi yang disampaikan oleh wartawan profesional, kalah menarik oleh Citizen Journalism.

Ulet dalam pengetahuan bahasa menjadi kunci juga untuk wartawan profesional. Apalagi bahasa Indonesia jurnalis itu terus berkembang. Ini artinya, bahasa jurnalis jangan membosankan pembaca alias monoton.

Penggunaan kata dalam penulisan seorang jurnalis berubah namun hakikatnya bermakna sama, seperti halnya kata “Sering”, jurnalis menulisnya dengan kata “Kerap”. Kemudian kata “Slogan” banyak ditulis “Jargon”, dan banyak lagi yang lainnya.

Ini artinya, wartawan/jurnalis profesional dituntut harus bisa mengikuti perkembangan jaman, melek kamus Bahasa Indonesia sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), kamus ilmiah, kamus Bahasa Inggris, dan yang lainnya. Karena tantangan kedepan, bagaimana pembaca harus tetap memilih informasi yang akurat terdepan dan terpercaya, adalah hasil dari karya jurnalis profesional. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *